04 Juli 2025
20:26 WIB
Kena Serangan Siber, LPS: Keempat Terbesar di Dunia
LPS mencatat, puncak serangan siber dalam satu detik ada sebanyak 34 juta serangan dan 960 gigabit per detik pada 25 Juni 2025.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam acara Temu Media LPS di Jakarta, Jumat (4/7). ValidNewsID/Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan pihaknya tengah mendapat serangan siber berupa Distributed Denial of Service (DDoS), dengan total jumlah serangan mencapai 2,2 miliar dan 5,7 TB total traffic size.
LPS mencatat, puncaknya dalam satu detik ada sebanyak 34 juta serangan dan 960 gigabit per detik pada 25 Juni 2025.
Adapun, serangan yang berlangsung sejak tanggal 17 Juni 2025 ini, masih berlangsung hingga saat ini.
"Dalam dua minggu terakhir, penyerangan siber LPS meningkatnya pesat sekali. Itu bukan bagus ya, jelek. Serangannya kencang banget," kata Purbaya dalam acara Temu Media LPS di Jakarta, Jumat (4/7).
Baca Juga: LPS Perkuat Sistem Teknologi dan Informasi Demi Keamanan Nasabah
Bahkan, Purbaya mengklaim jumlah serangan siber terhadap LPS ini masuk dalam empat besar serangan siber terbesar di dunia saat ini.
"Ini bahkan dalam lima menit bisa 100 juta serangan DDoS-nya. Dalam dua minggu terakhir itu 2,5 miliar lebih serangan ke LPS... Serangan LPS ini yang keempat terbesar di dunia," ujarnya.
Purbaya menilai serangan masif ini menjadi sinyal bahwa LPS kini bukan lembaga biasa di ranah keuangan Indonesia.
Pasalnya, dengan meningkatnya peran strategis LPS dalam sistem keuangan, mulai dari penjamin simpanan, resolusi bank, hingga rencana penjaminan polis asuransi di 2028, membuat lembaga ini makin rentan jadi sasaran.
Lebih lanjut, Purbaya mengatakan, LPS terus berupaya dalam mempertahankan keamanan teknologi dan informasi. LPS sendiri sudah menggelontorkan anggaran besar untuk memperkuat sistem pertahanan digital sejak tahun 2021.
Baca Juga: LPS: Indeks Menabung Konsumen Menguat Pada Juni 2025
Salah satu upaya yang dilakukan LPS adalah merekrut para hacker profesional untuk menguji ketahanan siber internal.
"Jadi sejak tahun 2021, kita sudah enhance cybersecurity di sini. Kita sudah investasi Rp700 miliar untuk meningkatkan IT kita. Dan kita juga sudah hire hacker-hacker yang jago-jago supaya sistem kuat, jadi penyelamatannya bertahap," jelas dia.
Berdasarkan penelusuran LPS, serangan yang terjadi menggunakan ribuan IP dari lebih 40 negara. Kendati demikian, identitas penyerangnya masih didalami.