16 Agustus 2021
17:10 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan proyek tiga ruas jalan tol baru sepanjang 69 km dan satu jalan lingkar sepanjang 17,4 km. Keempat ruas yang sudah rampung itu siap beroperasi dalam waktu dekat.
Ruas pertama yang siap diresmikan ialah Seksi I Balikpapan-Samboja sepanjang 22 km dan Seksi V ruas Sepinggan-Balikpapan 11,1 km yang menjadi bagian dari Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan menjadi titik krusial untuk operasional penuh Tol Balsam. Sebelumnya, operasional seksi II, III, dan IV telah diresmikan oleh Presiden Jokowi Desember 2019 silam.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan operasional Jalan Tol Balikpapan-Samarinda ke depan akan memangkas biaya logistik barang dan jasa, serta mengurangi waktu tempuh antarkedua wilayah dari semula sekitar tiga jam menjadi hanya satu jam.
Jalan Tol Balsam juga menjadi akses menuju Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan. Akses ke bandara itu dapat ditempuh dalam kisaran 15-20 menit melewati Seksi V Ruas Balikpapan-Sepinggan.
"Dari lima seksi ruas tol, Kementerian PUPR dan Pemprov Kalimantan Timur memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut," ujar Menteri Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (16/8).
Melenggang ke Pulau Jawa, Kementerian PUPR juga siap meresmikan operasional Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi I Ruas Serang-Rangkasbitung yang membentang sepanjang 26,5 km. Jalan Tol Serang-Panimbang sendiri terbagi atas tiga seksi dengan total panjang 83,67 km dan dikerjakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pekerjaan pada Seksi I dan II menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Wijaya Karya Serang Panimbang, sedangkan pemerintah mengambil peran pada Seksi III. Kehadiran tol ini ditengarai bisa memberi kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan dari Jakarta menuju Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung.
Menteri Basuki menjelaskan jika sebelumnya waktu tempuh Jakarta ke Tanjung Lesung memakan 4-5 jam, maka dengan kehadiran tol tersebut akan menjadi sekitar 2-3 jam dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam.
"Sehingga tol ini akan mendukung pengembangan ekonomi wilayah Banten Tengah dan Banten Selatan dengan Banten Utara," tutur Basuki.
Berikutnya di kawasan metropolitan, Basuki juga menyebut pihaknya siap meresmikan Jalan Tol Layang Dalam Kota Seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang yang membentang sepanjang 9,3 km dan terkoneksi dengan Jaringan Jalan Tol JORR Seksi E menuju KEK Marunda dan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Seksi ini menjadi bagian dari pembangunan tahap 1 Jalan Tol Layang Dalam Kota yang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Jaya Konstruksi-PT Adhi Karya," jelasnya.
Selain jalan tol, terdapat pula satu ruas jalan nasional yang siap beroperasi, yakni Jalan Lingkar Brebes-Tegal di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 17,4 km yang dikerjakan demi mendukung konektivitas dan kelancaran arus lalu lintas antarkedua wilayah.
Proyek Jalan Lingkar Brebes-Tegal itu dilakukan mengingat kedua kawasan tersebut merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi wilayah di koridor Tol Trans Jawa sekitaran Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah.
Pembangunan jalan itu dikerjakan oleh kontraktir PT Adhi Karya sejak Desember 2019 silam. Selain memperlancar arus lalu lintas antarkedua wilayah, rampungnya proyek ini diharapkan bisa memperpanjang usia jalan dalam kota karena tak dilintasi kendaraan besar.
"Jalur Pantura yang masuk dalam Kota Brebes akan memiliki jalur alternatif sehingga jalan dalam kota lebih awet karena tak dilintasi kendaraan besar serta dapat menekan angka kecelakaan di Jalan Nasional Kota Brebes," tambah Menteri Basuki.
Penyelesaian tiga ruas jalan tol dan satu ruas jalan lingkar itu, lanjut Basuki, menjadi bukti bahwa Kementerian PUPR tak menghentikan pekerjaan infrastruktur di tengah pandemi covid-19 dengan menggandeng para pelaku industri jasa konstruksi.
"Kami yakin infrastruktur jadi salah satu pilar Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh dan diharapkan sektor konstruksi dapat terus menjadi salah satu solusi dan tumpuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang positif, sekaligus membantu Indonesia untuk pemulihan ekonomi nasional," tandas Menteri PUPR.