c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 November 2025

19:56 WIB

Punya Potensi Tumbuh Membesar, Sektor Logistik Indonesia Masih Punya Kelemahan

PT Interport Mandiri Utama ungkap potensi Indonesia dalam sektor logistik global, namun masih miliki banyak kelemahan.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">Punya Potensi Tumbuh Membesar, Sektor Logistik Indonesia Masih Punya Kelemahan</p>
<p id="isPasted">Punya Potensi Tumbuh Membesar, Sektor Logistik Indonesia Masih Punya Kelemahan</p>

President Director of PT Interport Mandiri Utama, Adi Darma Shima (Kiri) dalam diskusi di acara ALFI CONVEX di ICE BSD, Tangerang, Rabu (12/11). Validnews/Erlinda PW

TANGERANG- President Director of PT Interport Mandiri Utama, Adi Darma Shima menyampaikan Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN memiliki potensi besar dalam sektor logistik global, seiring peningkatan ekspor produk unggulan.

Namun dalam skala global, sektor logistik Indonesia masih memiliki banyak kekurangan antara lain keamanan dan jejak karbon yang masih tinggi.

Adi menjelaskan, neraca perdagangan negara-negara ASEAN ke seluruh dunia menunjukkan kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan China sebagai mitra dagang utama. Pada tahun 2023, neraca dagang ASEAN ke China tembus US$616 juta, atau tertinggi dari perdagangan di seluruh dunia.

Baca Juga: Biaya Logistik RI 'Mahal'! RI Kebut Perpres Baru Perbaiki Daya Saing

"Dengan adanya dinamika global, trade balance dari ASEAN ke negara lain, trennya positif dengan mitra dagang utama China. Jadi kalau dilihat angkanya sekitar US$616 juta. Dan kalau dilihat mayoritas ke negara mana pun hijau (mengalami pertumbuhan neraca dagang) yang artinya mengalami pertumbuhan signifikan sekali," ungkap Adi dalam diskusi di acara ALFI CONVEX di ICE BSD, Tangerang, Rabu (12/11).

Indonesia turut menikmati peningkatan ekspor dengan berbagai komoditas unggulan seperti Crude Palm Oil (CPO) dan migas, serta lainnya. Hal ini juga meningkatkan sektor logistic.

Potensi ini semakin besar dengan bergesernya perdagangan dunia menuju produk yang berkaitan dengan pertambangan, salah satunya semikonduktor. Ini karena banyak perpindahan produksi atau hilirisasi pertambangan dari China ke negara-negara di kawasan ASEAN.

Data yang Adi sampaikan mencatat adanya potensi nilai ekspor asal ASEAN ke negara seluruh dunia di tahun 2032 tembus US$2,8 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari 16% ekspor semikonduktor, 10% mesin, 11% logam dan tambang, 8% kimia, 7% pakaian, 11% elektronik, dan lainnya 37%.

Baca Juga: Biaya Logistik Mahal, ALFI Dorong Digitalisasi Sektor Logistik

Ekspor semikonduktor tersebut diperkirakan mengalami kenaikan terus menerus, yakni di tahun 2018 hanya 13% dari total ekspor US$1,5 triliun, dan tahun 2022 sebesar 15% dari US$1,9 triliun.

Meski banyak potensi tersebut, namun menurut Adi, Indonesia harus bisa menyesuaikan permintaan logistik di pasar dunia yang menuntut beberapa hal.

"Jadi setelah kami interaksi dengan customer, bahwa ada beberapa item yang mereka minta. Satu mereka ingin yang namanya safety. Kemudian lagi di-push low carbon emission. Kedua mayoritas minta bahwa on schedule, jadi jadwal sesuai se ASEAN. Ketiga adalah transparansi" ucap Adi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar