c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

07 Februari 2025

11:00 WIB

Punya Potensi Biodiversitas, Pemerintah Dorong Hilirisasi Industri Kosmetik RI

Pemerintah mendorong pengembangan hilirisasi industri kosmetik berbasis bahan alami, mengingat pasarnya sangat luas karena didukung 75 juta gen Z.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Punya Potensi Biodiversitas, Pemerintah Dorong Hilirisasi Industri Kosmetik RI</p>
<p id="isPasted">Punya Potensi Biodiversitas, Pemerintah Dorong Hilirisasi Industri Kosmetik RI</p>

Ilustrasi. Pekerja melakukan pengemasan produksi kosmetik L'Oreal di kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi Jawa Barat, Kamis, (7/3/2024). Antara Foto/Paramayuda 

JAKARTA - Pemerintah berencana mendorong hilirisasi industri kosmetik dengan memanfaatkan kekayaan biodiversitas atau keanekaragaman hayati dari tiap wilayah Indonesia.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, kekayaan biodiversitas yang dimiliki Indonesia di antaranya, minyak atsiri, rumput laut, dan tanaman herbal.

"Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan produk kecantikan berbasis bahan alami yang berdaya saing global," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/2).

Menko menyampaikan, saat ini industri kecantikan Indonesia memiliki potensi pasar yang besar. Itu karena ada 75 juta penduduk Gen Z yang menjadi target utama berbagai produk kecantikan.

Selain keragaman hayati yang berlimpah, dia meyakini hilirisasi industri kosmetik akan berhasil lantaran didukung pasar yang besar.

Baca Juga: Indonesia Berlimpah Bahan Baku Alami, Kemenperin Minta Industri Kosmetik Manfaatkan

"Dengan potensi besar tersebut, Indonesia juga berencana untuk mendorong hilirisasi industri kosmetik," kata Airlangga.

Menko menjelaskan sederet kekayaan biodiversitas tersebar di Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah. Selain itu, banyak pula wilayah lain yang dapat menciptakan peluang pertumbuhan bagi masyarakat di sektor perkebunan.

Dia mencontohkan, pemerintah tengah mengembangkan industri rumput laut. Itu potensinya besar digunakan dalam kosmetik, obat-obatan herbal, imunomodulator, dan parfum berbasis ekstraksi laut.

"Ini adalah nilai tambah yang bisa kita kembangkan bersama," kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga meminta industri kosmetik untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pelaku UMKM. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu strategi menjalankan hilirisasi.

Dia pun menekankan pentingnya inovasi dalam industri kecantikan. Sebagai contoh, menerapkan teknologi geriatri, yakni teknologi yang digunakan untuk perawatan lansia.

Airlangga menilai, inovasi teknologi tersebut justru akan memperluas pasar industri kosmetik di dalam negeri. Sebab, tidak hanya Gen Z, tetapi juga meliputi generasi yang lebih sepuh.

"Teknologi geriatri yang akan membantu memastikan bahwa kecantikan tidak hanya untuk Gen Z, tetapi juga untuk generasi yang lebih senior," terangnya.

Baca Juga: Meremajakan Pesona Kecantikan Tradisional Di Era Modern

Menko menambahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut mendukung masa depan industri kecantikan. Salah satunya, dengan melakukan beberapa inovasi, seperti pengolahan bahan herbal dan terapi sel.

Dia mengaku ingin memperdalam peran Indonesia sebagai pusat industri kecantikan. Sebagai upaya konkret, dia menyebutkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bali dan Serpong tengah disiapkan untuk menunjang proses hilirisasi.

"Ini adalah inovasi baru dalam dunia kecantikan dan pengobatan. Pemerintah sudah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus di Bali dan Serpong untuk mendukung industri ini," tutup Airlangga.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar