c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

29 November 2024

13:39 WIB

Indonesia Berlimpah Bahan Baku Alami, Kemenperin Minta Industri Kosmetik Manfaatkan

Kemenperin meminta industri kosmetik nasional mengolah bahan baku natural atau alami yang berlimpah, sebab sampai sekarang pemanfaatannya masih sedikit. 

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Khairul Kahfi

<div dir="auto" id="isPasted">Indonesia Berlimpah Bahan Baku Alami, Kemenperin Minta Industri Kosmetik Manfaatkan</div>
<div dir="auto" id="isPasted">Indonesia Berlimpah Bahan Baku Alami, Kemenperin Minta Industri Kosmetik Manfaatkan</div>

Sejumlah pengunjung mencari informasi produk-produk kecantikan dalam pameran internasional IndoBeauty Expo 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Antara Foto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menilai, Indonesia berpotensi besar menjadi pemasok bahan baku kosmetik natural alias berbahan alami. Saat ini, tren produk kosmetik natural terus berkembang.

Peluang itu turut didorong makin tingginya kesadaran masyarakat terhadap manfaat bahan baku natural, salah satunya pada produk kosmetik.

“Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tanaman berkhasiat. Saya berharap, IKM (industri kecil dan menengah) dapat dilibatkan dalam rantai pasok ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis (28/11).

Kemenperin menyampaikan, berdasarkan data Statista, pendapatan global untuk kosmetik natural diperkirakan mencapai US$13,86 miliar pada 2024. Adapun tingkat pertumbuhan tahunannya rata-rata sebesar 6,11% dari 2024 hingga 2029.

Sementara itu, pendapatan industri kosmetik natural di Indonesia diproyeksikan mencapai US$251 juta pada 2024, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 5,33% selama periode 2024 hingga 2029.

“Peluang tersebut, kami harapkan dapat mendorong pengembangan kosmetik berbahan dasar alam (organic based cosmetics) oleh industri lokal melalui inovasi produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi,” ungkap Faisol.

Baca Juga: Tips Tren Makeup Korea Untuk Liburan Akhir Tahun

Sebelumnya, Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita menyampaikan, meski Indonesia memiliki 30.000 jenis tanaman berkhasiat yang bisa digunakan sebagai bahan baku kosmetik, pemanfaatannya masih sedikit.

"Baru 350 jenis yang sudah dimanfaatkan oleh industri (dari 30.000 jenis tanaman). Peluang ini harus dimanfaatkan oleh industri lokal untuk menciptakan keunikan dan daya saing baru produk kosmetik lokal," kata Reni.

Oleh karena itu, Reni mendorong industri, terutama IKM untuk mengolah bahan baku natural untuk memproduksi produk kosmetik maupun skincare. Dia juga menambahkan, sekarang ini sedang ada tren memadukan bahan baku alami untuk kosmetiknya.

"Saat ini tren memadukan zat bahan alam (organic based cosmetics) dari minyak atsiri, tumbuhan herbal, dan rumput laut mendorong industri lokal berinovasi menciptakan produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi,” paparnya.

Dirjen IKFT menambahkan, pertumbuhan industri kecantikan, khususnya industri kosmetik nasional semakin menjanjikan. 


Jumlah seluruh pelaku usaha industri kosmetik Indonesia meningkat sebesar 43,11% dalam tiga tahun terakhir, dari 726 pelaku usaha pada 2020 menjadi 1,039 pelaku usaha di 2023.


“Kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, yang di dalamnya termasuk industri kosmetik juga berkontribusi cukup bagus, yaitu 6,8% terhadap PDB sektor industri pengolahan non-migas pada tahun 2023,” sebut Reni.

Baca Juga: Ragam Manfaat Mugwort Untuk Kesehatan Kulit

Kontribusi tersebut menempati posisi nomor dua setelah sumbangsih dari industri makanan yang mencapai 17,2%.


Berdasarkan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI), 
Reni juga mengemukakan, industri kosmetik yang termasuk dalam kelompok KBLI 20 kimia, berada dalam fase ekspansi selama 21 bulan berturut-turut.

Kinerja industri kosmetik juga memiliki andil besar terhadap performa IKI Oktober 2024 yang berada di fase ekspansi dengan angka 52,75 poin.


Tren positif ini tak terlepas pula dari dorongan inovasi industri dalam negeri, salah satunya industri kosmetik.

Pencapaian tersebut menandakan juga bahwa pandangan pelaku industri terhadap kondisi iklim usaha Indonesia selama enam bulan ke depan tercatat masih optimis,” ujarnya.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar