c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

16 Januari 2024

18:28 WIB

Pulang Dari Brunei, Presiden Bungkus LoI Investasi IKN Rp4,6-7 T

Indonesia berhasil menjaring minat investasi IKN dari Brunei Darussalam dengan estimasi nilai Rp4,6-7 triliun. Hal ini sudah ditekankan lewat penandatanganan perjanjian bisnis (Letter of Intent/LoI).

Penulis: Khairul Kahfi

Pulang Dari Brunei, Presiden Bungkus LoI Investasi IKN Rp4,6-7 T
Pulang Dari Brunei, Presiden Bungkus LoI Investasi IKN Rp4,6-7 T
Arsip foto. Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, usai melakukan kunjungan ke tiga negara ASEAN, Minggu (14/1/2024). BPMI Setpres/Muchlis Jr

JAKARTA - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menyampaikan, Indonesia berhasil menjaring minat investasi IKN dari Brunei Darussalam dengan estimasi nilai Rp4,6-7 triliun. Hal ini sudah ditekankan lewat penandatanganan perjanjian bisnis (Letter of Intent/LoI).

“Bonus kado dari kunjungan Bapak Presiden ke Brunei Darussalam sebagai rangkaian perjalanan beliau ke ASEAN hingga Sabtu pekan lalu (13/1)… Walaupun perjalanan ini untuk memenuhi undangan (pernikahan), tapi beliau memanfaatkan juga untuk menjaring investor (IKN),” katanya dalam Media Briefing Groundbreaking 4 IKN yang diadakan daring, Jakarta, Selasa (16/1). 

Dia menjelaskan, investor tersebut berbentuk konsorsium Bandar Seri Begawan terdiri dari gabungan perusahaan internasional terutama Arab Saudi yang dipimpin oleh adik dari Sultan Brunei, yakni Pengiran Anak Puteri Hajah Amal Rakiah.

OIKN mencatat, konsorsium tersebut telah menyatakan minat berinvestasi untuk sektor hunian untuk ASN maupun privat berbentuk rumah tapak atau rusun/apartemen di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara. 

Baca Juga: OIKN: Sejumlah Bangunan Di IKN Ditargetkan Terbangun Juni 2024

Estimasi awal, nilai investasi dari Konsorsium Investor Bandar Seri Begawan tersebut di IKN ditaksir mencapai Rp4,6-7 triliun.

“(Konsorsium) menghadirkan perusahaan bukan hanya dari Brunei, tapi dari Arab Saudi. Dan mereka berpengalaman di Mesir, dengan membangun ibukota di Mesir dan berminat investasi untuk hunian dan menyampaikan LoI,” ungkapnya.

Secara khusus, estimasi nilai investasi tersebut masih perlu dihitung lagi untuk tanah, pembangunan, dan sebagainya. Karena bergantung pada hasil studi kelayakan dan sejumlah tahapan yang harus dilalui.  

“Kita akan lakukan tahapan selanjutnya sampai nanti, apalagi ada satu yang mereka minati dengan skema KPBU. Tentu akan ada feasibility study yang dievaluasi dan kemudian dilakukan seleksi atau lelang nantinya,” katanya.

Agung mengungkapkan, perolehan LoI ini menunjukkan bahwa minat dunia internasional untuk berinvestasi di IKN terus ada dan hadir. Menurutnya, investasi IKN oleh Brunei Darussalam sangat penting dan strategis. 

“Karena di Pulau Kalimantan, di tempat Nusantara akan berdiri, ada tiga negara, ada Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Kolaborasi tiga negara ini akan berperan penting mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat baru pertumbuhan ekonomi,” jabarnya.

Secara total, hingga kini, IKN juga sudah menerima sebanyak total 345 LoI investasi. Dari jumlah ini, LoI investasi ini dipegang sekitar 60%-nya oleh investor domestik.

Baca Juga: OIKN Target Investasi Non-APBN Masuk IKN 2024 Rp100 Triliun

Sementara sisanya, sebanyak 40% LoI tersebut dipenuhi oleh investor asing. “Yang terbanyak masih dari Singapura, Jepang, Malaysia, Tiongkok, dan Korea (Selatan),” ucapnya. 

Ditanya mengenai proses realisasi pemodal asing atas investasi IKN, Agung menjelaskan, prosesnya sudah dimulai oleh Tiongkok yang telah menyelesaikan studi kelayakan. Kemudian, akan melakukan evaluasi studi kelayakan untuk memastikan betul-betul layak. 

Selain itu, proses juga sudah dilakukan oleh Malaysia dan pihak asing yang lain. Nantinya, akan ada tender atau pemilihan terhadap para investor ini untuk memastikan yang terbaik. 

“Jadi dua (negara) itu sudah nyata, sudah mulai berjalan, nanti kita masuk ke proses seleksi. Setelah evaluasi ini kita akan seleksi,” tegasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar