c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

15 Januari 2024

16:19 WIB

OIKN: Sejumlah Bangunan Di IKN Ditargetkan Terbangun Juni 2024

Selain gedung pemerintahan, sebanyak 12 menara (tower) rumah susun untuk ASN dan personel Hankam, juga ditargetkan terbangun serta fungsional pada Juni

OIKN: Sejumlah Bangunan Di IKN Ditargetkan Terbangun Juni 2024
OIKN: Sejumlah Bangunan Di IKN Ditargetkan Terbangun Juni 2024
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penaj am Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (18/11/2023). ValidNewsID/Fitriana Monica Sari

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebutkan, sejumlah bangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) ditargetkan terbangun dan berfungsil pada Juni tahun 2024.

"Bangunan-bangunan apa saja yang (ditargetkan) terbangun dan fungsional pada Juni tahun 2024, sudah ter-confirm dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan seperti ini," ujar Tenaga Ahli Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Bonie Erwanto di Jakarta, Senin (15/1).

Adapun bangunan dan hunian yang ditargetkan terbangun dan fungsional di IKN pada Juni 2024, yakni bangunan yang dibangun dengan dana APBN. Antara lain Masjid Sumbu Kebangsaan, Istana Presiden, Gedung Kementerian Sekretariat Negara.

Selain itu, Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, serta Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Kemudian rumah tapak jabatan menteri yang fully furnished dan fungsional pada Juni 2024," kata Bonie.

Selanjutnya, Gedung Bank Indonesia, Kawasan Beranda Nusantara, Plaza Bhinneka, Gedung Polrestabes dan Command Center. Selanjutnya, sebanyak 12 menara (tower) rumah susun untuk ASN dan personel Hankam juga ditargetkan terbangun serta fungsional pada Juni.

Kemudian, pengembangan hunian pekerja konstruksi di IKN, pengelolaan sampah dan limbah di wilayah pengembangan (WP) 1A dan 1B, Gedung Gas Insulated Substation dari PLN serta rumah sakit berskala internasional dari Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, bangunan dan hunian dari pendanaan non-APBN yang ditargetkan terbangun serta fungsional antara lain Nusantara Superblok (mal, apartemen), Hotel Nusantara, Hotel Pakuwon, BSH Mandiri (Community Hub), dan PSSI Training Center. Kemudian, Telkom Smart Office (Fase 1), Taman Tematik/Botanical Garden, Bluebird Park and Ride, Rumah Sakit Abdi Waluyo, Rumah Sakit Mayapada, Rumah Sakit Hermina.

Bonie mengatakan, OIKN sering mengadakan monitoring dan evaluasi dengan Kementerian PUPR, hal ini terkait dengan progres pembangunan di IKN. "Kalau saya melihat bangunan-bangunan tersebut sangat esensial untuk bisa dipakai ketika pemerintahan pusat pindah ke IKN," serunya.

Selain itu, lanjut Bonie, ASN juga bisa hidup dan berkegiatan sebagai layaknya penghuni pertama di IKN. "Jadi itu memang ekosistemnya sudah sedemikian rupa, sehingga itu sebaiknya harus dikejar. Menurut saya itu target yang realistis," ujarnya.

Tampilan peta IKN Road Network Plan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (18/11/2023). ValidNewsID/Fitriana Monica Sari 

 

APBN Rp40 Triliun
Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyebutkan, anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalokasikan dana lebih kurang Rp40 triliun, untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar di kawasan Ibu Kota Nusantara.

"APBN 2024 mengalokasikan sekitar Rp40 triliun untuk pembangunan infrastruktur IKN," kata Bambang Susantono di Penajam, Senin.

Alokasi dana dari APBN, lanjutnya, penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur dasar IKN. Pasalnya, dana dari APBN tersebut ditujukan untuk membangun pemerintahan dan semua infrastruktur yang bersifat barang publik (public goods).

Artinya, pembangunan non komersial, juga harus dilakukan pemerintah pusat seperti infrastruktur jalan, penyediaan air bersih, sektor persampahan dan yang lain-lain.

"Alokasi dana dari APBN itu juga termasuk untuk pembangunan Pemerintah Daerah Khusus (Pemdasus) Kota Nusantara," ujarnya.

Tetapi rincian pembangunan lanjutan infrastruktur dasar ibu kota negara masa depan Indonesia dengan dana sekitar Rp40 triliun dari APBN 2024 itu, ditentukan oleh Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Pastinya anggaran Rp40 triliun dari APBN digunakan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar di kawasan Kota Nusantara," tambahnya.

OIKN berfokus pada pembangunan IKN pada tahun 2024 yang telah menunjukkan perkembangan sebagai kota cerdas, dengan tujuan memudahkan dan meningkatkan kenyamanan penghuninya di kawasan tersebut. Pembangunan ekosistem kota cerdas ini melibatkan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk investor dari dalam dan luar negeri, serta investor yang melakukan kerja sama domestik dan internasional.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar