c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

11 September 2025

17:02 WIB

PTBA Tunda Rencana Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ingin mencari pendanaan yang murah terlebih dahulu untuk merealisasikan rencana akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">PTBA Tunda Rencana Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu</p>
<p id="isPasted">PTBA Tunda Rencana Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu</p>

Ilustrasi - Pengendara sepeda motor melintas di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten, Minggu (8/9/2024). Antara Foto/Angga Budhiyanto  

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengungkapkan perkembangan terbaru dari rencana akuisisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu atau PLTU Jawa Barat 2 milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN.

Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto mengatakan rencana akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu untuk saat ini ditunda untuk sementara waktu.

Lantaran, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ingin mencari pendanaan yang murah terlebih dahulu untuk merealisasikan rencana tersebut.

"Jadi terkait rencana akuisisi PLTU di Pelabuhan Ratu, saat ini program masih di-hold dulu karena kita dalam proses juga mencari pendanaan yang murah," kata Turino dalam Public Expose Live 2025 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (11/9).

Baca Juga: Laba Bersih PTBA Semester I/2025 Amblas 59%

Turino optimis rencana aksi akuisisi akan segera terealisasi. Hal ini melihat kondisi ekonomi yang belakangan semakin baik.

Setelah perseroan mendapatkan pembiayaan murah, ia meyakinkan bahwa PTBA akan kembali melanjutkan program ini.

"Dengan kondisi ekonomi yang makin baik belakangan ini, nanti kita setelah kita dapatkan pembiayaan murah, kita akan lanjutkan program ini," jelas dia.

Lebih lanjut, Turino menjelaskan, rencana aksi akuisisi ini sebenarnya merupakan program pemerintah yang diberi nama Energy Transition Mechanism (ETM) atau Mekanisme Transisi Energi.

Asal tahu saja, program Energy Transition Mechanism adalah program peningkatan pembangunan infrastruktur energi dan percepatan transisi energi menuju emisi nol bersih/NZE (Net Zero Emission) dengan prinsip adil (just) dan terjangkau (affordable) di 2060 atau dipercepat.

Sebelumnya, PTBA akan mengakuisisi PLTU Pelabuhan Ratu dengan menggunakan pendanaan murah berskema Energy Transition Mechanism (ETM) yang disusun Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal ini tertuang dalam penandatanganan principal framework agreement dalam rangkaian agenda Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali.

Kinerja PTBA
Terkait kinerja, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN Pertambangan MIND ID, mencatatkan kinerja operasional dan keuangan yang solid di semeter I/2025. Perusahaan berhasil membukukan kenaikan pendapatan, volume produksi dan penjualan di tengah tantangan pasar global.

Dalam enam bulan pertama 2025, PTBA mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp20,45 triliun, naik 4% dari Rp19,64 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini juga didukung oleh peningkatan aset perusahaan sebesar 2% dari Rp41,79 triliun pada 31 Desember 2024 menjadi Rp42,68 triliun per 30 Juni 2025.

Direktur Keuangan PTBA Una Lindasari mengatakan, meski menghadapi kondisi pasar yang menantang, PTBA tetap berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp833,05 miliar dengan EBITDA mencapai Rp2,20 triliun. Pencapaian ini didorong oleh kinerja operasional yang lebih baik di sepanjang semester I/2025.

Baca Juga: Inovasi Anyar, PTBA Kembangkan Kalium Humat Dari Batu Bara

"Ke depan, PTBA akan terus mendorong efisiensi biaya, meningkatkan kinerja aset, serta memperluas portofolio usaha yang berkelanjutan," jelasnya.

Volume produksi batu bara PTBA mencapai 21,73 juta ton, meningkat 16% dari 18,76 juta ton pada semester I/2024. Kemudian, total penjualan batu bata PTBA pada Januari hingga Juni 2025 mencapai 21,62 juta ton, meningkat 8% dibandingkan 20,05 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Komposisi penjualan tersebut terdiri dari 54% untuk pasar domestik dan 46% untuk ekspor.

Meskipun terjadi penurunan permintaan dari pasar ekspor utama seperti China, PTBA tetap berhasil menjaga kinerja penjualan dengan memperluas jangkauan ekspor ke negara-negara seperti Bangladesh, India, Vietnam, Filipina, dan Thailand.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar