PT Pos Indonesia Bakal Operasi Pasar Sambut Ramadan dan Idulfitri

JAKARTA - PT Pos Indonesia tahun ini akan terlibat dalam pelaksanaan operasi pasar menjelang bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri. Operasi pasar tersebut berupa distribusi bahan pokok strategis ke seluruh wilayah Indonesia secara bertahap.

Direktur Utama (Dirut) Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengungkapkan, pihaknya siap untuk menyukseskan operasi pasar tersebut. Ini dianggap sebagai langkah strategis yang diambil pemerintah dalam menjaga ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga di konsumen.

"Kami Pos Indonesia siap untuk bekerja sama dalam mendistribusikan kebutuhan pokok selama Ramadan, antara lain ada beras, gula, bawang merah, bawang putih, dan daging kerbau," kata Faizal dalam keterangan resminya, Selasa (18/2).

Baca Juga: Dua Pekan Terakhir, Harga Beras Medium-Minyak Goreng Makin Mahal

Kesepakatan PT Pos Indonesia dalam membantu pemerintah untuk distribusi bahan pokok pangan strategis tersebut dilakukan saat Faizal melakukan rapat dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) hari ini, Selasa (18/2).

Di tahap awal distribusi bahan pokok pangan strategis ini, operasi pasar akan dilaksakanakan di kota-kota utama di Pulau Jawa. Baru kemudian distribusi operasi pasar dilanjutkan atau diperluas ke wilayah luar Pulau Jawa.

"Tahap awal minggu depan dilakukan di kota-kota utama di Jawa dulu, supaya ter-deliver segera. Setelah itu kita akan expand ke kota-kota lainnya di Jawa maupun luar Jawa," tutur Faizal.

Adapun kota dan lokasi mana saja yang akan didistribusikan, Faizal mengaku masih akan dipetakan segera oleh pihaknya. Selain itu ia menegaskan, bahan pokok yang didistribusikan melalui operasi pasar tersebut agar tidak diperjualbelikan lagi oleh masyarakat.

"Sesuai pesan Menteri Pertanian, masyarakat membeli untuk kebutuhannya sendiri, tidak untuk dijual kembali," tegasnya.

Menurut laporan Deputi Bidang Statistik dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, inflasi karena adanya kenaikan bahan pokok dalam beberapa tahun terakhir, terjadi sejak sebelum Ramadan dan setelah Idulfitri. Sejak tahun 2022 hingga 2024, secara umum komoditas pangan yang menyumbang inflasi saat Ramadan dan Idulfitri antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, dan beras.

"Dalam dua tahun terakhir, komoditas kebutuhan pokok seperti daging ayam ras, telur ayam ras, beras, bawang merah, dan bawang putih selalu mengalami inflasi pada momen awal Ramadan dan/atau Idulfitri," jelas Pudji dalam rapat koordinasi inflasi daerah, Senin (17/2).

Baca Juga: Harga MinyaKita Saat Ramadan Tak Boleh Lebih Dari Rp15.700 per Liter

Sementara itu, terdapat 9 provinsi di minggu kedua (M2) Februari 2025 yang mengalami kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) dan 28 provinsi yang alami penurunan IPH. Adapun komoditas penyumbang IPH terbesar di 9 provinsi didominasi oleh cabai rawit.

Kesembilan provinsi yang alami kenaikan IPH tersebut didominasi wialayah Indonesia bagian Timur, antara lain Papua Selatan, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Gorontalo.

"Komoditas yang mempengaruhi IPH di M2 ini adalah cabai merah, minyak goreng, gula pasir, cabai rawit, bawang putih, beras, telur ayam ras, dan daging sapi," tandas Pudji.