03 Juni 2024
19:12 WIB
Proyek Smelter Freeport Di Manyar Makan Biaya US$3,6 Miliar
Progres pembangunan smelter baru Freeport sentuh 95% dan tengah berada di fase pre-commisioning serta commisioning.
Penulis: Yoseph Krishna
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan smelter PT Freeport Indonesia dan p abrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia di (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6).
JAKARTA - Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi menegaskan pihaknya mendukung penuh program hilirisasi yang digaungkan oleh pemerintah.
Jenpino menerangkan pihaknya telah menjalankan kewajiban dari pemerintah untuk membangun smelter baru di Kawasan Industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur sebagai langkah mendongkrak kapasitas fasilitas pemurnian tembaga.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, dirinya menyebut saat ini progres kumulatif smelter di Manyar, Gresik sudah di atas 95% per akhir Mei 2024 lalu.
"Progres kumulatif smelter di JIIPE Manyar diprediksikan mencapai di atas 95% dengan biaya total mencapai US$3,6 miliar," sebut Jenpino di Komplek Senayan, Senin (3/6).
Proyek smelter baru di Gresik, Jawa Timur itu, dia sebut sebagai perwujudan mandat dari pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pengolahan tembaga menjadi sebesar 2 juta ton per tahun.
Baca Juga: Bahlil: Olah Tembaga Timika, Smelter Freeport Gresik Beroperasi 1 Juni
Selain membangun smelter baru, PT Freeport Indonesia ia sebut juga melakukan ekspansi kapasitas di PT Smelting sebesar 300 ribu ton. Sementara untuk smelter baru di JIIPE diproyeksi bakal berkapasitas 1,7 juta ton.
"PTFI memiliki kewajiban membangun kapasitas smelter sebesar 2 juta ton per tahun yang mana dilakukan dengan ekspansi kapasitas di PT Smelting di Gresik sebesar 300 ribu ton dan pebangunan smelter baru di JIIPE berkapasitas 1,7 juta ton," jelas dia.
Nantinya, Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID itu juga bakal membangun fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) pada smelter di Kawasan Industri JIIPE untuk mengolah lumpur anoda menjadi emas dan perak murni.
"Fasilitas PMR untuk mengolah lumpur anoda menjadi emas dan perak murni dengan kapasitas lumpur anoda 6.000 ton per tahun," katanya.
Baca Juga: Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport
Saat ini, smelter tersebut sudah memasuki fase pre-commisioning dan commisioning. Sehingga, ditargetkan smelter di Manyar bisa beroperasi pada bulan ini, dimana ada target produksi pertama katoda tembaga terealisasi pada Agustus 2024 dengan feed rate konsentrat sebesar 50%.
"Selanjutnya ramp up produksi katoda diharapkan mencapai feed rate 100% akhir Desember 2024. Dengan demikian, seluruh konsentrat yang dihasilkan PTFI sudah dapat diolah sepenuhnya di smelter JIIPE dan PT Smelting pada akhir 2024," jabar Jenpino.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan downstreaming expansion melalui fasilitas pemurnian baru di Gresik, Jawa Timur menjadi salah satu program strategis Holding BUMN Pertambangan MIND ID untuk tahun 2024.
Dia merinci penambahan kapasitas eksisting smelter yang dikelola PT Smelting bakal rampung pada Desember 2024. Secara paralel, proyek smelter baru di Manyar berkapasitas 1,7 juta ton bisa selesai 100% pada bulan Juni ini.
"Sehingga bisa dimulai periode commisioning dan persiapan operasi ramp up menuju pengolahan 1,7 juta ton dari bulan Juni sampai akhir tahun menuju full capacity," tutur Hendi Prio Santoso.