c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 Mei 2025

09:46 WIB

Proyek Forel-Terubuk Sukses Ditenagai Lokal, Prabowo Ingatkan Potensi Iri Negara Lain

Lapangan Forel dan Terubuk jadi cerminan semakin tingginya kapabilitas Indonesia pada sektor hulu minyak dan gas bumi (migas)

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">Proyek Forel-Terubuk Sukses Ditenagai Lokal, Prabowo Ingatkan Potensi Iri Negara Lain</p>
<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">Proyek Forel-Terubuk Sukses Ditenagai Lokal, Prabowo Ingatkan Potensi Iri Negara Lain</p>
Presiden Prabowo Subianto meresmikan produksi perdana Lapangan Minyak Forel dan Terubuk yang berlokasi di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau dari Istana Negara Jakarta, Jumat (16/5). Dok BPMI Setpres
NATUNA - Presiden Prabowo Subianto meresmikan produksi perdana (onstream) Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk. Pada kesempatan itu, Kepala Negara mengingatkan seluruh pihak agar waspada dan berjaga-jaga mengingat lebih dari 90% proyek itu mengandung unsur dalam negeri.

Prabowo mengingatkan, supaya jangan terlalu bereuforia dan abai terhadap ancaman dari pihak luar yang iri dengan capaian yang diraih Indonesia.

"Karena ini, kita harus waspada karena banyak kekuatan-kekuatan yang tidak ingin Indonesia kuat, banyak kekuatan sudah ratusan tahun ingin Indonesia tidak eksis, ingin terpecah belah," ucap presiden yang dilakukan lewat teleconference dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/5).

Baca Juga: Prabowo Resmikan Produksi Perdana Lapangan Migas Di Natuna Selatan

Besarnya kandungan dalam negeri itu, utamanya berasal dari Produksi, Penyimpanan, dan Bongkar Muat Mengambang (Floating Production, Storage, and Offloading/FPSO) Marlin Natuna pada Proyek Forel yang dikabarkan 100% menggunakan produk dalam negeri.

Kemudian, tenaga kerja yang terserap pada kedua lapangan itu juga diklaim mayoritas merupakan anak bangsa. Bahkan, perusahaan yang menjadi operator Lapangan Forel dan Terubuk juga berasal dari Indonesia, yakni Medco E&P Natuna Ltd.

Di lain sisi, dia mengapresiasi pencapaian Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk. Pasalnya, kedua lapangan itu menjadi bukti semakin banyak anak-anak bangsa saat ini sudah menguasai teknologi industri hulu migas.

"Saudara-saudara ini adalah pahlawan bangsa di bidang energi, saudara mengangkat kapasitas bangsa, saudara mempertahankan harkat dan wibawa bangsa," tegas Prabowo.

Menurutnya, produksi perdana dari kedua lapangan ini juga menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk mencapai swasembada energi. Prabowo menegaskan, swasembada energi, seperti halnya swasembada pangan, adalah syarat mutlak bagi kemandirian dan kekuatan suatu bangsa.

“Kalau kita mampu mencapai swasembada energi kita akan menghemat puluhan miliar US dolar, ratusan triliun uang kita tidak perlu mengalir keluar bangsa Indonesia. Ekonomi kita akan kuat, lebih banyak dana, uang yang bisa dinikmati oleh rakyat kita,” tegasnya.

Sebagai informasi, FPSO Marlin Natuna jadi proyek konversi kapal tanker pertama yang dibangun langsung oleh anak bangsa. Di samping FPSO Marlin Natuna, juga terdapat pengembangan 2 unit platform dan 7 sumur di Lapangan Forel.

FPSO Marlin Natuna sendiri ditaksir bisa berkontribusi sekitar 10.000 barel per hari (BOPD) terhadap produksi minyak Lapangan Forel secara keseluruhan.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek Forel dan Terubuk mampu menyerap setidaknya 2.300 tenaga kerja selama masa konstruksi dengan investasi yang berada di kisaran US$600 juta.

"Kami laporkan juga bahwa proyek ini punya nilai strategis karena yang memiliki adalah anak kandung RI, pekerjanya juga semua anak-anak Indonesia, dan TKDN kapal FPSO-nya 100%," tandas Bahlil di Laut Natuna Selatan, Kepulauan Riau, Jumat (16/5).

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar