03 Mei 2025
16:22 WIB
Produk Kosmetik RI Catat Transaksi Potensial Rp31,3 Miliar Di Italia
Nilai transaksi potensial produk kosmetik Indonesia pada Cosmoprof Worldwide Bologna 2025 dinilai mencerminkan antusiasme dan respons positif dari pelaku industri terhadap produk Indonesia.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
Paviliun Indonesia dalam Cosmoprof Worldwide Bologna 2019 di Bologna, Italia. Antara/ HL Kemendag
BOLOGNA - Produk kosmetik dan kecantikan Indonesia mencatat potensi transaksi sebesar US$1,86 juta, atau sekitar Rp31,3 miliar, dalam ajang pameran internasional Cosmoprof Worldwide Bologna 2025 yang berlangsung pada 20–22 Maret 2025 di Bologna, Italia.
Atdag Roma Hesty Syntia mengatakan, nilai transaksi potensial kali ini mencerminkan antusiasme dan respons positif dari pelaku industri kecantikan internasional terhadap produk Indonesia. Hal ini membuka kemungkinan untuk kerja sama jangka panjang dan peningkatan volume penjualan di pasar internasional.
“Kami juga ingin menunjukkan bahwa terdapat minat dan permintaan akan produk kosmetik dan kecantikan Indonesia di pasar Italia khususnya dan Eropa pada umumnya. Untuk itu, kami memotivasi UMKM untuk berani memperluas jangkauan bisnisnya hingga ke pasar internasional,” ujar Hesty.
Ia menambahkan, partisipasi dalam Cosmoprof Worldwide Bologna 2025 menunjukkan komitmen Kemendag dalam upaya meningkatkan ekspor produk Indonesia.
Baca Juga: Kemendag: Punya Potensi Besar, Kosmetik Lokal Bisa Bantu Neraca Dagang
Dalam pameran tersebut, Paviliun Indonesia menghadirkan dua perusahaan. Yakni, PT Bio Takara yang memamerkan produk bulu mata dan rambut palsu dengan desain inovatif, serta PT Avo Skin and Technology yang memperkenalkan lini perawatan kulit wajah melalui merek Oase Laboratories.
“Kami berharap, melalui pameran internasional ini, eksportir Indonesia dapat meningkatkan daya saing produk kecantikan Indonesia di kancah internasional dan memperkuat citra Indonesia sebagai produsen kosmetik berkualitas tinggi berbasis bahan alami,” ujar Hesty.
Menurut Hesty, pasar kosmetik di Italia dan Eropa sangat kompetitif karena menjadi medan persaingan berbagai merek global. Oleh karena itu, untuk memenangkan persaingan, produk yang dihadirkan Indonesia mengangkat keunggulan bahan baku alami dan kualitas produk.
“Tren yang berkembang di pasar Eropa saat ini menunjukkan peningkatan permintaan terhadap produk perawatan wajah berbahan alami dan ramah lingkungan,” kata Hesty.
Partisipasi Indonesia difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan RI melalui Atase Perdagangan (Atdag) Roma dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Milan, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma.
Paviliun Indonesia secara resmi dibuka oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Roma Tika Wihanasari.
Pahami Regulasi
PT Bio Takara menyatakan, keikutsertaan mereka dalam Cosmoprof Worldwide Bologna 2025 menghasilkan transaksi yang sangat memuaskan dan berkontribusi pada devisa negara.
“Pameran ini menjadi ajang untuk mempromosikan produk unggulan kami, yang merupakan buatan tangan dan berbahan baku rambut asli manusia. Keunggulan inilah yang membedakan kami dari produk serupa yang biasanya menggunakan bahan sintetis,” ungkap CEO dan Founder PT Bio Takara Amir Soedjono.
Sementara itu, PT Avo Skin and Technology menyoroti peningkatan jumlah calon pembeli potensial di pameran ini dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga melihat, keikutsertaan pada Cosmoprof Worldwide Bologna 2025 membuka peluang untuk mendapatkan masukan dari pelaku industri kecantikan global agar dapat meningkatkan kualitas produk.
“Harapan kami, Kemendag melalui ITPC terus memfasilitasi penjajakan bisnis di tahun mendatang,” kata Brand Director of Looke & Oasea PT Avo Skin and Technology Nurtaqi Irzalia.
Baca Juga: Produk Kosmetik Indonesia Diminati Pasar Afrika Barat
Kepala ITPC Milan Seno Pratomo menambahkan, produsen Indonesia perlu terus memperbarui pemahaman mereka terhadap regulasi produk kecantikan yang berlaku di pasar Eropa. Hal ini untuk memastikan bahwa produk yang ditawarkan tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga dapat masuk ke pasar dan bersaing secara global.
“Kemampuan mempersiapkan dan memahami regulasi produk kecantikan, akan membuka peluang besar bagi produk Indonesia untuk memasuki pasar internasional, terutama dengan keunggulan bahan alami dan konsep keberlanjutan yang ditawarkan oleh pelaku industri kosmetik kita,” lanjut Seno.
Cosmoprof Worldwide Bologna 2025 merupakan penyelenggaraan ke-56 dari pameran dagang internasional terkemuka di industri kosmetik dan kecantikan. Cosmoprof Worldwide Bologna 2025 diikuti lebih dari 3.000 perusahaan dari 65 negara, mewakili lebih dari 10.000 merek produk dan menjadi salah satu pameran paling bergengsi bagi pelaku industri kecantikan.
Pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Italia mencapai US$3,95 miliar. Ekspor Indonesia ke Italia tercatat sebesar US$2,25 miliar dan impor Indonesia dari Italia US$1,70 miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus neraca perdagangan terhadap Italia sebesar US$544,20 juta.
Sementara itu, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan terhadap Italia sebesar US$140,5 juta pada periode Januari—Februari 2025. Terdapat peningkatan surplus sebesar 15,88% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar US$121,20 juta.