c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

14 November 2025

16:24 WIB

Produk Boga Bahari Indonesia Catat Potensi Transaksi Rp44,7 Miliar Di Busan

Potensi transaksi boga bahari sebesar US$2,71 juta atau Rp44,7 miliar berasal dari penjajakan bisnis dan tingginya minat pelaku usaha yang berkunjung ke Paviliun Indonesia.  

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Produk Boga Bahari Indonesia Catat Potensi Transaksi Rp44,7 Miliar Di Busan</p>
<p id="isPasted">Produk Boga Bahari Indonesia Catat Potensi Transaksi Rp44,7 Miliar Di Busan</p>

Suasana Paviliun Indonesia dalam Busan International Seafood and Fisheries Expo (BISFE) 2025 di Busan, Korea Selatan. Kemendag/Dok

JAKARTA — Kementerian Perdagangan melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan mencatat potensi transaksi sebesar US$2,71 juta atau sekitar Rp44,7 miliar dari produk boga bahari Indonesia dalam ajang Busan International Seafood and Fisheries Expo (BISFE) 2025 di Korea Selatan.

Kepala ITPC Busan Husodo Kuncoro Yakti mengatakan capaian ini mencerminkan semakin kuatnya kesiapan produk boga bahari Indonesia menembus pasar Korea Selatan.

“Potensi transaksi sebesar US$2,71 juta berasal dari penjajakan bisnis dan tingginya minat pelaku usaha yang berkunjung ke Paviliun Indonesia. Produk yang paling menarik perhatian kali ini adalah bayi gurita (baby octopus) dan olahan tuna,” ujar Husodo dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (14/11) melalui siaran pers.

Baca Juga: KKP Terbitkan Petunjuk Teknis Untuk Permudah Ekspor Rajungan Ke AS

BISFE diselenggarakan oleh Korea Fishery Trade Association (KFTA), asosiasi pelaku usaha perikanan terbesar di Korea Selatan. Kehadiran Indonesia pada pameran ini sekaligus menunjukkan kesiapan eksportir nasional untuk memperkuat posisi di pasar produk kelautan dan olahannya di Negeri Ginseng.

Produk yang ditawarkan Indonesia beragam, mulai dari olahan rumput laut, cumi-cumi, bayi gurita, udang, hingga berbagai produk tuna. Selain mengikuti pameran, para eksportir juga menggelar sesi business matching dengan importir Korea Selatan, baik di dalam maupun di luar rangkaian acara.

Dari sisi kinerja perdagangan, nilai perdagangan Indonesia–Korea Selatan pada periode Januari–September 2025 mencapai US$13,33 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia tercatat US$7,28 miliar, sementara impor dari Korea Selatan US$6,06 miliar, sehingga Indonesia membukukan surplus US$1,22 miliar.

Untuk perdagangan nonmigas tahun 2024, total nilai perdagangan kedua negara mencapai US$17,75 miliar, dengan ekspor nonmigas Indonesia sebesar US$9,13 miliar dan impor US$8,62 miliar. Pada 2020–2024, tren perdagangan nonmigas Indonesia–Korea Selatan tumbuh rata-rata 8,84% per tahun, sementara ekspor nonmigas Indonesia tumbuh lebih kuat, yakni 11,09% per tahun.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut Indonesia berhasil meyakinan National Fishery Products Quality Management Service/NFQS Korea Selatan untuk menyetujui penambahan unit pengolahan ikan (UPI) yang bisa mengekspor ke negara tersebut.

Terdapat 11 perusahaan ekspor ikan yang diajukan oleh KKP mendapatkan persetujuan untuk mengekspor ke Korea.

Baca Juga: Tingkatkan Ekspor Ke Korsel, KBRI Fasilitasi Business Matching 60 Pelaku Usaha

Ke-11 perusahaan tersebut yakni PT Indo American Seafoods Tbk; CV Segara Makmur Sampurna; PT Perikanan Indonesia; PT Sumber Laut Rejeki; PT Arrohmah Segara Indonesia; PT Pahala Samudera Fishery Industries; PT Wira Putra Bahari; PT Keong Sumber Makmur; PT Indo Mutiara Utama; PT Battousai Ono Niha; dan CV Karya Nelayan.

"Adanya penambahan lagi 11 UPI oleh Korea maka total jumlah UPI yang bisa ekspor ke sana adalah 660 unit," kata Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini, Minggu (6/4), dikutip dari Antara.

Sebanyak 11 UPI tersebut sudah bisa melakukan aktivitas ekspor ikan ke Korea per tanggal 2 April 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar