c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

23 September 2024

13:47 WIB

Presiden Jokowi Akan Resmikan Smelter Freeport Di Gresik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin sore hari ini dijadwalkan akan meresmikan smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Provinsi Jawa Timur.

<p>Presiden Jokowi Akan Resmikan Smelter Freeport Di Gresik</p>
<p>Presiden Jokowi Akan Resmikan Smelter Freeport Di Gresik</p>

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Sulawesi Utara, pada Kamis, 28 Desember 2023. Sumber: Setkab.go.id

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin sore hari ini dijadwalkan akan meresmikan smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Presiden akan bertolak dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) usai terlebih dahulu meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk.

"Dari NTB akan ke Gresik untuk meresmikan produksi smelter PT Freeport," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (23/9).

Baca Juga: Mengenal Smelter PT Smelting Yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi juga dijadwalkan akan meresmikan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat pada Selasa (24/9) pagi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Freeport telah beroperasi selama 55 tahun tanpa membangun smelter, meskipun sumber daya yang dihasilkan, seperti tembaga dan emas, sangat berharga nilainya.

"Karena yang di sana itu bukan hanya tembaga, ada barang yang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas," kata Presiden saat membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/9).

Baca Juga: Smelter Siap Beroperasi, Freeport Kirim Perdana Konsentrat Ke Gresik

Dengan pembangunan smelter di Gresik, kata Jokowi, pemerintah berharap bisa menghitung potensi emas yang hilang dari Indonesia selama ini.

“Perkiraan saya, per tahun mungkin 40 sampai 50 ton. Baru perkiraan, nebak-nebak,” ujarnya.

Dengan langkah ini, Jokowi berharap Indonesia dapat memaksimalkan potensi sumber daya alamnya dan mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar