c

Selamat

Senin, 13 Mei 2024

EKONOMI

14 Desember 2023

11:21 WIB

Mengenal Smelter PT Smelting Yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.

Penulis: Alfarizi

Editor: Fin Harini

Mengenal Smelter PT Smelting Yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
Mengenal Smelter PT Smelting Yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan smelter PT Freeport Indonesia dan p abrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia di (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6).

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan sejumlah infrastruktur dan fasilitas publik di Provinsi Jawa Timur, Kamis (14/12). Salah satunya adalah peresmian smelter milik PT Smelting di Gresik.

Kunjungan ke Jawa Timur ini adalah rangkaian kunjungan kerja hari keduanya usai dari Kabupaten Jawa Tengah, Rabu (13/12).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Biro Pers Media Setpres, Kamis (14/12), Jokowi juga akan menuju Kota Malang untuk meresmikan tiga Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) secara bersamaan yakni TPA Supit Urang di Kota Malang, TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo, dan TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang.

Setelah peresmian TPA, Jokowi diagendakan mengunjungi SMK di Kota Malang untuk mengecek kegiatan pembelajaran dan infrastruktur sekolah.

Selain itu, Jokowi juga akan membagikan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino di Kantor Pos Malang serta bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat di Gudang Bulog Gadang.

Sore harinya, Jokowi akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Gresik. Di sana, Jokowi diagendakan untuk meresmikan ekspansi PT. Smelting.

Baca Juga: Realisasi Investasi Smelter Freeport Di Gresik Capai US$2,2 Miliar

Mengenal PT Smelting
PT Smelting adalah fasilitas smelter tembaga pertama di Indonesia, yang memurnikan dan mengolah konsentrat tembata PT Freeport Indonesia menjadi katoda tembaga.

Berlokasi di Gresik, Jawa Timur, PT Smelting berdiri tahun 1996 dengan nilai proyek mencapai US$500 juta. PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua.

Kepemilikan PT Freeport Indonesia di PT Smelting mencapai 25%, sisanya 75% dikuasai oleh konsorsium Jepang.

Produk utama PT Smelting adalah katoda tembaga yang digunakan untuk membuat kawat dan kabel. Selain itu, terdapat beberapa produk sampingan yakni asam sulfat 920.000 ton/tahun, yang digunakan untuk pupuk.

Lalu, anode slime 1.800 ton/tahun, yang digunakan untuk perak dan emas. Produk lainnya adalah copper telluride sebanyak 50 ton. Produk ini digunakan untuk produksi semikonduktor, perangkat optic dan pelapis energi matahari.

Produk lainnya yakni gypsum sebanyak 350.000 ton/tahun untuk produk semen, dan copper slag sebanyak 655 ton/tahun, yang digunakan untuk produksi semen dan beton.

Kapasitas pengolahan PT Smelting mencapai 1 juta ton/tahun, dengan kapasitas produksi 300.000 katoda tembaga/tahun.

Baca Juga: Perusahaan Tambang Kena Denda Jika Progres Smelter Tak Mencapai 90%

Ekspansi
Ekspansi smelter milik PT Freeport Indonesia ini sudah dimulai pada Februari 2022. Lewat ekspansi ini, kapasitas produksi naik hingga 30% menjadi 442-530 ribu ton katoda per tahun.

Dilansir dari Antara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada saat peletakan baru pertama perluasan smelter PT Smelting, Sabtu (19/2/2022), mengatakan proyek ini menelan investasi sebesar Rp3,2 triliun.

Dengan terus adanya perluasan dan pengembangan industri di Gresik diharapkan seluruh produksi Freeport bisa diproses di dalam negeri.

PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.

"Pekerjaan ekspansi kali ini untuk menambah pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,” jelas Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial PT Smelting Irjuniawan P Radjamin.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, akuisisi PT Smelting menjadi bagian dari rencana PTFI bersama dengan Mitsubishi Material Corporation (MMC) untuk meningkatkan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga PT Smelting dari 1 juta ton per tahun menjadi 1,3 juta ton per tahun dengan total investasi mencapai US$250 juta atau setara dengan Rp3,78 triliun.

"Ekspansi di PT Smelting penting sekali sesuai dengan amanat pemerintah agar seluruh konsentrat yang diproduksi PTFI bisa dilakukan di dalam negeri," kata Tony.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar