21 Juli 2025
15:50 WIB
Prabowo: 'Ketua Untung Duluan' Tak Boleh Terulang di Kopdes Merah Putih
Prabowo meminta seluruh pemangku kepentingan desa menjalankan Kopdes Merah Putih dengan baik dan benar. Presiden tak ingin program koperasi gagal dan 'Ketua Untung Duluan (KUD)' terjadi.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
KLATEN - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan, agar seluruh perangkat desa yang mengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes) untuk menjalankan program tersebut dengan baik dan benar. Sehingga skeptisisme yang menyebut koperasi akan gagal tak terjadi di Indonesia.
Salah satu propaganda yang ia singgung adalah plesetan 'Ketua Untung Duluan' atau KUD agar jangan sampai terjadi. Buat yang belum tahu, sedianya KUD merupakan akronim dari Koperasi Unit Desa.
"Dulu ada plesetan waktu orde baru dibentuk KUD, yang akhirnya diplesetin singkatan Ketua Untung Duluan. Ini tidak boleh terjadi," tegas Prabowo dalam pidatonya kala meluncurkan Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan yang dipantau di Jakarta, Senin (21/7).
Baca Juga: Sah 80.081 Kopdes Terbentuk, Zulhas Banyak Klaim Begini
Prabowo bercerita, saat dirinya menjadi tentara di era orde baru, banyak koperasi-koperasi yang memiliki pemimpin hanya ingin mencari keuntungan sendiri. Alhasil, banyak dari mereka yang memiliki mobil mewah lebih dari satu unit sejak menjadi ketua koperasi.
"Pengalaman saya dulu bentuk koperasi, saya di tentara selalu ada koperasi. Hanya fenomena di tentara, ketua koperasi mobilnya selalu bagus-bagus, kadang mobilnya tiga," ungkapnya.
Prabowo yang saat itu menjadi Komandan Batalion Kostrad 328 di Cilodong, sudah lama tak menerima laporan dari ketua koperasi. Oleh karena itu, dia pun berniat menemui langsung ketua koperasi di batalion ia berada yang merupakan seorang kapten.
Saat ditemui, Prabowo mengaku kapten yang menjadi ketua koperasi tersebut seketika gemetar saat membawa map berisi laporan yang akan dia sampaikan pada Prabowo.
"Loh kok dia gemetaran gitu, kertasnya gemetar. Jadi saya pikir 'loh ada apa ini? Pasti dia ada sesuatu yang ditakuti'. Kita kasih intel untuk periksa koperasi. Niatnya mau dapat laporan, tapi dia sendiri (berulah)," tuturnya.
Dari pengalaman tersebut, Prabowo pun memastikan hal serupa tak akan terjadi pada Kopdes Merah Putih. Menurutnya, seluruh transaksi yang terjadi di Kopdes akan diawasi ketat oleh Menteri dan Wakil Menteri Koperasi melalui sistem.
"Semua aliran uang masuk-keluar, semua harus pakai teknologi. Jadi kata-kata Ketua Untung Duluan (KUD) sudah tidak berlaku lagi di era kita sekarang," ucap Prabowo.
Presiden pun meminta agar seluruh pemerintah di desa turut mengawasi Kopdes Merah Putih ini, sehingga dana desa yang selama ini mengalir dari desa ke kota, bisa dikembalikan dari kota ke desa secara optimal.
Baca Juga: Zulhas Ingin Kopdes Merah Putih Untung Lebih Dulu, Baru Dapat Modal
Dalam kesempatan sama, Menko Pangan Zulkifli Hasan yang juga menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih menyampaikan, hingga hari ini sudah ada 80.081 Kopdes yang legal berdiri.
Sementara dari jumlah tersebut, ada 108 Kopdes yang telah beroperasi atau disebut sebagai mock up Kopdes. Dia menargetkan, seluruh Kopdes akan beroperasi dalam 3-4 bulan ke depan dan diharapkan bisa menjadi sentra-sentra ekonomi baru di desa.