c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

29 Juli 2024

15:36 WIB

Prabowo-Gibran Jamin Program Makan Bergizi Gratis Untungkan UMKM

Selain Makan Bergizi Gratis, Prabowo-Gibran juga akan mengandalkan UMKM, termasuk usaha skala mikro-menengah, untuk ikut menyukseskan program renovasi rumah.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Prabowo-Gibran Jamin Program Makan Bergizi Gratis Untungkan UMKM</p>
<p id="isPasted">Prabowo-Gibran Jamin Program Makan Bergizi Gratis Untungkan UMKM</p>

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (kiri) meninjau simulasi program makan bergizi gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024). Antara Foto/Maulana Surya

JAKARTA - Tim Prabowo-Gibran menjamin pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mengandalkan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM lokal. Karena itu, program yang dominan menyasar anak sekolah ini akan ikut meningkatkan bisnis UMKM.

“Nah kalau kita lihat, untuk investasi (program) kepada anak-anak, nanti akan banyak jatuhnya (dikerjakan) ke UMKM,” kata Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa Dirgayuza Setiawan dalam ‘Urgensi Investasi untuk Anak di Era Presidensi Prabowo’, Jakarta, Senin (29/4).

Buat gambaran, Prabowo-Gibran menargetkan sebanyak 82 juta masyarakat yang akan menerima program MBG, terdiri dari 44 juta anak usia sekolah, 4 juta santri, 30 juta balita dan 4 juta ibu hamil.

Nantinya, program itu akan mengoptimalkan sekitar 48 ribu dapur atau unit pelayanan untuk memenuhi kebutuhan MBG sebanyak 44 juta anak usia sekolah di 439 ribu sekolah.

Dari jumlah itu, pihaknya mengestimasi Indonesia butuh sekitar 12,7 juta ton bahan pangan per tahun. 

Per tahun, program makan gratis butuh karbohidrat setara 1,9 juta ton beras; protein setara 5,6 juta ton daging serta telur ayam; 3,3 juta ton buah; dan 1,8 juta ton sayuran.

Pihaknya mengidentifikasi, Indonesia telah swasembada daging ayam dengan produksi sekitar 3,7 juta ton dan konsumsi nasional baru sekitar 2,3 juta ton per tahun. Selanjutnya, Indonesia juga alami swasembada telur ayam, dengan produksi sekitar 5,9 juta ton dan konsumsi nasional baru 2,1 juta ton per tahun.

Sementara itu, Tanah Air juga telah mengalami swasembada ikan, dengan produksi sekitar 22,2 juta ton dan konsumsi nasional baru sekitar 6,5 juta ton per tahun. Untuk itu, ketiga komoditas krusial dalam Makan Bergizi Gratis bisa dipenuhi Indonesia dan nol persen impor.

“Jadi makanan (MBG) dimasak oleh ibu-ibu koperasi yang tinggal dekat unit pelayanan. Dan juga kalori proteinnya kita sesuaikan (menu),” ujarnya. 

Baca Juga: Anggaran Bapanas 2025 Turun Demi Program Makan Bergizi Gratis

Selain Makan Bergizi Gratis, Prabowo-Gibran juga akan mengandalkan usaha skala mikro-menengah untuk ikut menyukseskan program renovasi rumah, renovasi sekolah, rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), infrastruktur desa, lumbung pangan desa, wisata budget, hilirisasi pangan, dan perawat internasional.

“Pak Prabowo ingin fokuskan (program tersebut) untuk dikerjakan oleh kontraktor lokal, oleh pengusaha lokal, oleh koperasi. Supaya UMKM kita bisa maju dan punya partisipasi yang cukup besar dalam pengembangan skill anak-anak kita ke depan,” paparnya. 

Sebagai pengingat, dalam kampanyenya, Prabowo-Gibran telah menetapkan sebanyak delapan program hasil terbaik cepat dalam pembangunan Indonesia mendatang.

Pertama, pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil. Kedua, menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, menuntaskan kasus TBC, dan membangun rumah sakit lengkap berkualitas di kabupaten.

Ketiga, membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten, dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi. Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan, BLT, dan menjamin penyediakan rumah murah bersanitasi baik untuk yang membutuhkan, terutama generasi milenial, generasi Z, dan MBR.

Dengan demikian, Dirga menyampaikan, UMKM punya porsi sumbangan yang tidak kalah besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8%-an nantinya, sebagaimana disebut presiden terpilih Prabowo Subianto. Secara keseluruhan, pihaknya juga membagi pertumbuhan ekonomi RI 8% itu ke dalam tiga lintasan (track).

Ada track ekonomi-bisnis yang didorong oleh perusahaan global besar seperti yang tertera dalam Fortune Global 500, oleh perusahaan besar Indonesia seperti tertera di Fortune Indonesia 100, dan didorong oleh UMKM. Pembagian ini berdasarkan kebutuhan integrasi ke supply chain global, skill talent, teknologi, dan modal. 

“Semakin tinggi kebutuhan-kebutuhan empat (faktor) ini, maka itu semakin mungkin dikerjakannya oleh perusahaan yang besar. (Namun) semakin rendah, maka akan semakin dikerjakan oleh UMKM,” jelasnya.

Minta Perhatikan Mikronutrien
Pada kesemparan sama, Direktur Yayasan Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI) Nina Sardjunani menekankan agar Tim Prabowo-Gibran tidak hanya fokus memenuhi zat gizi makro dalam penyediaan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Yaitu, hanya fokus protein, karbohidrat, dan lemak.

“Tetapi what is really important yang kita sering tidak sadar, yaitu kebutuhan mikronutrien yang terdiri dari vitamin dan mineral, yang seringkali dikatakan sebagai hidden hunger (kelaparan tersembunyi),” urai Nina.

Buat awam, kelaparan tersembunyi adalah kondisi kekurangan gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Meski seseorang terlihat sehat dan tidak mengalami kelaparan fisik, namun tubuh yang kekurangan nutrisi esensial ini akan berdampak negatif nantinya.

Baca Juga: Ekonom Dorong Pemerintah Sunat Anggaran Makan Pejabat Untuk Sukseskan MBG

Hidden hunger memiliki dampak serius, terutama pada anak-anak. Seperti terhambatnya proses tumbuh kembang, menurunnya daya tahan tubuh, menurunnya kecerdasan, hingga anemia. 

Nina menyampaikan, situasi hidden hunger tidak terlihat secara gamblang. Karenanya, dia mendukung pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk menghadirkan kebijakan fortifikasi pangan secara berkelanjutan (sustainable mandatory food fortification) harus selalu ada ke depannya.

Saat ini, kelompok masyarakat miskin di Indonesia sangat menderita karena mereka tidak mampu membeli bahan pangan yang sehat. Di sisi lain, harga bahan pangan yang sehat di tanah air realtif mahal.

Laporan Program Pangan Dunia (WFP) 2021 menunjukkan, harga pangan yang sehat di Indonesia sekitar 66% lebih mahal daripada diet yang memenuhi zat-zat gizi esensial. Harga makan dengan diet sehat di Indonesia Rp14.149/kapita; diet yang cukup Rp8.532/kapita; dan diet yang cukup energi Rp3.392/kapita.

Hanya 1% masyarakat Indonesia yang tidak mampu memenuhi diet cukup kalori, namun hampir 50% masyarakat tidak mampu membeli diet sehat. 

“Saya kira itu saja pesannya (untuk MBG)…Agar kita menjadi bangsa yang unggul dan cerdas di tahun 2045,” jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar