30 April 2024
20:34 WIB
Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri Capai Rp264 Triliun
Portofolio berkelanjutan Bank Mandiri terdiri dari pembiayaan kategori hijau sebesar Rp130 triliun, sedangkan untuk kategori sosial mencapai Rp134 triliun.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Pegawai melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri, Sudirman, Jakarta. Senin (13/2/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Alexandra Askandar mengatakan, pihaknya telah menyalurkan Rp264 triliun portofolio berkelanjutan hingga akhir Maret 2024, atau tumbuh 14% secara tahunan (year on year/YoY). Jumlah tersebut setara dengan 24% dari total portofolio kredit Bank Mandiri.
Rinciannya, pembiayaan untuk kategori hijau mencapai Rp130 triliun, sedangkan untuk kategori sosial mencapai Rp134 triliun.
Dengan demikian, porsi portofolio hijau atau green portofolio telah naik 19,3% secara YoY. Selain itu, total portofolio sosial Bank Mandiri juga meningkat sebesar 9% secara YoY.
"Dengan sustainable portfolio ini relatively seimbang antara green portfolio dan social portfolio. Untuk portofolio hijau atau green portfolio senilai Rp130 triliun atau 11,7% dari total pinjaman Bank Mandiri, sedangkan portofolio sosial senilai Rp134 triliun atau 12% dari total loan Bank Mandiri," kata Alexandra dalam konferensi pers secara daring, Selasa (30/4).
Dia menjelaskan, pertumbuhan sustainable portfolio ini didominasi oleh sektor pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) yang tumbuh sebesar 13,8% secara yoy.
Baca Juga: Bank Mandiri Akui Kedepankan Responsible Lending Salurkan Paylater
Kemudian, disusul oleh sektor energi terbarukan (renewable energy) yang tumbuh 12,8% secara yoy, green building tumbuh 100% yoy, eco-efficient products tumbuh 45,5% yoy, dan transportasi ramah lingkungan (clean transportation) tumbuh 27,9% yoy.
"Tahun ini kami melihat terdapat banyak potensi proyek hijau di Indonesia baik di sektor energi, perumahan, transportasi, hingga infrastruktur. Apalagi, kita sama-sama memahami adanya rencana pembangunan yang sedang berlangsung di IKN, tentunya Bank Mandiri siap mendukung penuh proyek-proyek dimaksud dan memastikan bahwa Bank Mandiri dapat menjadi bagian dari pembangunan tersebut," ujarnya.
Sebagai bank wholesale terbesar di Indonesia, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mendorong nasabah menuju ekonomi rendah karbon.
Seiring dengan hal itu, Alexandra pun melihat adanya permintaan dari ESG advisory service Bank Mandiri yang menjadikan Bank Mandiri sebagai mitra pilihan (preferred partner) dari nasabah dalam melakukan transisi Net Zero Emissions.
Untuk itu, melalui ESG advisory, Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan berbagai instrumen keuangan berkelanjutan melalui Sustainability Linked-Loan, Green Loan, Corporate-in-Transition Financing dan Social Loan.
Pada kuartal I/2024, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan bangunan berwawasan lingkungan sebesar Rp6,7 triliun.
"Sebagai contoh, Bank Mandiri telah menjadi ESG advisor dan lead ranger pada kredit sindikasi green loan kepada PT PLN Persero senilai Rp3,5 triliun dalam rangka mengakselerasi transisi energi menuju bisnis dan operasional yang lebih ramah lingkungan," terang dia.
Strategi Pada 2024
Di tahun 2024 ini, lanjut Alexandra, Bank Mandiri akan lebih mengembangkan pembiayaan yang tidak hanya berfokus pada proyek hijau, tapi juga pada proyek sosial di segmen wholesale sebagai bagian dari strategi ESG.
"Contohnya, belum lama ini, Bank Mandiri telah memberikan social loan sebesar Rp250 miliar kepada Adira Finance yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui kredit mikro kepada individu atau komunitas yang belum terjangkau pada pelayanan perbankan," imbuhnya.
Di sisi retail, pengembangan produk juga terus dilakukan sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar, seperti EV Financing, KPR Hijau, hingga produk investasi retail berbasis ESG.
"Kami terus berkomitmen untuk mengembangkan produk dan layanan berkelanjutan untuk dapat terus menjadi mitra pilihan nasabah dalam mengimplementasikan keberlanjutan," tutur Alexandra.
Bank Mandiri juga fokus kepada pemberdayaan masyarakat melalui inklusi finansial. Program ini telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 6,2 juta masyarakat di Indonesia.
Baca Juga: Gagasan Sustainability Dimulai Dari Siapa?
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menambahkan, pembiayaan hijau telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti renewable energy termasuk pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
Sementara dari sisi tata kelola atau governance, Bank Mandiri telah berhasil mencatat kenaikan skor Corporate Governance & Perception Index (GCPI) menjadi 95,22 dari sebelumnya 95,11 sehingga Bank Mandiri mendapatkan kategori sebagai Top Performer pada CGPI.
Dalam menjalankan praktik ESG, Bank Mandiri menjalankan tiga pilar keberlanjutan. Yakni, Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.
"Pada setiap pilarnya, Bank Mandiri berkomitmen untuk mencapai Lead Indonesia’s Transition to Low Carbon Economy, Net Zero Emissions in Operations by 2030 dan Catalyzing for Social Impact to achieve SDGs,” pungkas Darmawan.