c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

02 Oktober 2025

21:00 WIB

PMI Manufaktur Dan IKI Turun, Menperin Optimis Manufaktur Tumbuh

Meski PMI Manufaktur dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) menurun, Kementerian Perindustrian tetap optimis dengan pertumbuhan manufaktur di Indonesia.  

Penulis: Ahmad Farhan Faris

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">PMI Manufaktur Dan IKI Turun, Menperin Optimis Manufaktur Tumbuh</p>
<p id="isPasted">PMI Manufaktur Dan IKI Turun, Menperin Optimis Manufaktur Tumbuh</p>

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Antara Foto/Muhammad Iqbal

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara soal turunnya Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada September 2025.

Diketahui, angka PMI berdasarkan S&P Global susut di angka 50,4 dibandingkan Agustus sebesar 51,5. Sedangkan, nilai IKI sebesar 53,02 atau turun dibandingkan bulan Agustus sebesar 53,55.

“Kalau PMI, saya berkali-kali sampaikan itu merupakan survei yang memang penting harus kita bedah, kita pelajari. Tapi PMI enggak pernah saya pergunakan untuk sebagai basis pengambilan keputusan. Yang selalu saya pergunakan adalah IKI,” kata Agus di Kantor Kementerian pada Kamis (2/10).

Memang, Agus mengakui angka IKI ada penurunan. Tetapi, ia menegaskan Kementerian Perindustrian tetap optimis dengan pertumbuhan manufaktur di Indonesia. Menurutnya, nilai IKI selalu konsisten di atas 51 dan tidak pernah di bawah angka tersebut.

Baca Juga: PMI Manufaktur Di Zona Ekspansif, Menperin: Daya Tahan Industri Terjaga

“Jadi itu modal yang kita miliki untuk membangun industri manufaktur. IKI selalu konsisten tidak pernah di bawah 51,” tegas dia.

Di samping itu, Agus juga menyampaikan optimistis bahwa kontribusi manufaktur terhadap PDB juga akan makin naik.

“Jadi betul-betul kita makin lama makin precise, semakin tepat terhadap angka yang menjadi kontribusi dari masing-masing sektor, termasuk sektor manufaktur. Jadi semakin lama kita semakin optimis untuk mencapai situ,” ujarnya.

Salah satunya adalah ekspor industri manufaktur. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kontribusi industri pengolahan nonmigas per Agustus 2025 mencapai 72,55% dari total ekspor Indonesia, dengan nilai ekspor sebesar US$13,22 miliar.

Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Susut Jadi 50,4  

Sementara itu, IKI yang berorientasi ekspor pada September 2025, tercatat 53,99 dan masih ekspansi meski menurun sebesar 0,12 poin dibandingkan Agustus 2025 sebesar 54,11.

“Kita perkuat sektor-sektor yang memang ekspornya kuat, tapi juga sektor-sektor yang memang harus kita berikan perhatian khusus seperti sektor yang kita memiliki comparative advantage, sektor-sektor padat karya itu juga perlu kita perhatikan,” jelas dia.

Meski PMI Manufaktur Indonesia menurun pada September 2025, namun mampu melampaui PMI manufaktur Jepang (48,5), Prancis (48,1), Jerman (48,5), Inggris (46,2), Taiwan (46,8), Malaysia (49,8), dan Filipina (49,9).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar