c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

06 Juli 2023

20:45 WIB

PLN: PTBA Harus Dapat Pendanaan Murah Pensiunkan PLTU Pelabuhan Ratu

Bila mendapat jatah, PLN dan PTBA akan gunakan skema JETP dalam proses pensiun dini PLTU Pelabuhan Ratu.

Penulis: Yoseph Krishna

PLN: PTBA Harus Dapat Pendanaan Murah Pensiunkan PLTU Pelabuhan Ratu
PLN: PTBA Harus Dapat Pendanaan Murah Pensiunkan PLTU Pelabuhan Ratu
Ilustrasi PLTU. Antara/Dok

JAKARTA - Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Evy Haryadi menegaskan PT Bukit Asam Tbk harus mendapatkan dukungan fiskal yang mumpuni dalam proses pensiun dini PLTU Pelabuhan Ratu.

Bila memungkinkan, Evy menyebut proses early retirement PLTU itu bisa mendapat pendanaan dari skema Just Energy Transition Partnership yang dikantungi pemerintah pada KTT G20 akhir 2022 lalu.

"Kalau memungkinkan kita dapat dari sana (JETP), dari sana kita dapatkan. Intinya yang paling penting di sisi PTBA karena mereka yang akuisisi, mereka harus dapat pendanaan murah, apakah dari JETP atau tempat lain," tuturnya kepada awak media di Jakarta, Kamis (6/7).

Proses early retirement PLTU Pelabuhan Ratu sendiri ia sebut masih berjalan. Saat ini, prosesnya ditangani di Direktorat Business Development dan Perencanaan Korporat, dimana masih dibutuhkan hal-hal teknis terkait regulasi dan fase lain yang harus dilakukan.

"Bukan ada di satu pihak PTBA saja, tapi dari PLN juga. Kita sama-sama karena ini bukan sesuatu yang bisa di satu pihak saja," tegas Evy.

Baca Juga: Sri Mulyani Sampaikan Dua Tantangan Pensiunkan PLTU Batu Bara

Diketahui, PT PLN dan PT Bukit Asam Tbk telah melakukan penjajakan dalam pensiun dini (early retirement) PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat pada Oktober 2022 silam. Komitmen itu menjadi bukti bahwa kedua perusahaan mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka transisi menuju energi bersih.

Dengan pensiun dini, masa operasional PLTU Batubara praktis terpotong dari 24 tahun menjadi 15 tahun. Penurunan itu digadang-gadang turut dibarengi potensi pemangkasan emisi CO2 sebesar 15 juta ton ekuivalen atau setara Rp220 miliar.

Bukan tanpa alasan, langkah akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu oleh PTBA dilakukan mengingat tata kelola yang relatif lebih mudah diintegrasikan dengan sistem rantai pasok salah satu anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID itu.

Baca Juga: ADB-Indonesia Mulai Bahas Rinci Pensiunkan PLTU Cirebon-1

Lebih lanjut, Evy menambahkan pihaknya tak hanya merancang early retirement untuk PLTU Pelabuhan Ratu, tetapi juga PLTU Pacitan. Nantinya, proses pensiun dini Pelabuhan Ratu akan menjadi acuan dalam memensiunkan PLTU Pacitan.

"Sampai terakhir kita akan pensiunkan itu di 2056, yaitu ketika fungsi kontrak dari Power Purchase Agreement (PPA) berakhir, itu totalnya cukup banyak," tandas Evy Haryadi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar