c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

19 Juli 2024

17:33 WIB

PGN Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi Hingga 70 BBTUD Di Jawa Tengah

Peningkatan pemanfaatan gas bumi di Jawa Tengah dari saat ini 48 BBTUD hingga menjadi 60-70 BBTUD dicapai lewat optimasi integrasi infrastruktur gas.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">PGN Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi Hingga 70 BBTUD Di Jawa Tengah</p>
<p id="isPasted">PGN Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi Hingga 70 BBTUD Di Jawa Tengah</p>

Ilustrasi - Infrastruktur gas bumi PT PGN Tbk. ANTARA/HO-PT PGN Tbk

JAKARTA - PT PGN Tbk, selaku Subholding Gas PT Pertamina (Persero), meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Jawa Tengah dari saat ini 48 BBTUD hingga menjadi 60-70 BBTUD. Hal ini dicapai lewat optimasi integrasi infrastruktur gas.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta di Jakarta, Jumat (19/7), mengatakan salah satu pendukung integrasi infrastruktur di Jawa Tengah adalah hasil kolaborasi pemerintah melalui APBN yaitu fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo dan badan usaha melalui jaringan distribusi di Jawa Tengah.

Fasilitas ORF itu dioperasikan oleh afiliasi Subholding Gas PGN yakni PT Pertamina Gas (Pertagas).

Gas bumi mengalir dari PEP Jambaran Tiung Biru melalui pipa ruas Gresik-Semarang (Gresem), lantas dibagi di ORF Tambak Rejo menuju pembangkit listrik IP Tambak Lorok dan industri komersial rumah tangga di Semarang-Demak.

Baca Juga: PGN Pasok 9,49 BBTUD Gas Bumi Ke Freeport

Selanjutnya, gas juga mengalir menuju KIT Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal sebagai optimalisasi pemanfaatan pipa Cirebon Semarang Tahap I (pipa Cisem I), termasuk melayani ke Kawasan Industri (KI) Tambak Aji serta KI Wijaya Kusuma.

Secara keseluruhan, gas bumi mengalir untuk 1 pembangkit listrik, 31 industri dan komersial dan 29 pelanggan kecil. Volume penyerapan di pelanggan industri naik dari 0,5 BBTUD menjadi 3,5 BBTUD.

Harry mengatakan, integrasi infrastruktur pipa Gresem, pipa Cisem I dan pipa distribusi Subholding Gas, dapat memberikan layanan gas bumi yang makin optimum dan telah dipersiapkan secara desain untuk menunjang apabila ada kebutuhan gas yang besar.

Berkat integrasi infrastruktur gas bumi tersebut, volume penyerapan gas pipa di Jawa Tengah semakin meningkat. Sebelumnya, PGN sebagai pioner infrastruktur gas bumi 10 tahun lalu menggunakan moda transportasi CNG.

"Integrasi infrastruktur ini juga menegaskan komitmen PGN dalam memenuhi kebutuhan di wilayah baru dan menyalurkan manfaat gas bumi yang bersumber dari sumur domestik untuk pengguna-pengguna domestik dalam rangka menumbuhkan titik ekonomi baru," ujar Harry.

Menurut Harry, kesiapan infrastruktur yang dimiliki perusahaan penting dalam menunjang kebutuhan komersialisasi gas bumi di pelanggan.

Karena itu, ia menambahkan, PGN mendukung pengembangan Cisem Tahap 2 oleh pemerintah melalui APBN. Diharapkan, infrastruktur ini bisa menyatukan pasokan dan permintaan gas baik di Jawa bagian timur ke Jawa bagian barat atau sebaliknya.

Baca Juga: Pipa Transmisi Gas Bumi Gresem Siap Beroperasi

Nantinya, hal itu memungkinkan adanya fleksibilitas operasi dari timur ke barat dan barat ke timur, sehingga ketahanan pasok dapat terjaga dan pemenuhan permintaan di Jawa bisa terlayani.

Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN terus berupaya agar portofolionya tetap dalam kondisi prima serta pengembangan layanan gas bumi yang integratif untuk mengkoneksikan jaringan gas di Pulau Jawa.

"Pasokan gas bumi yang andal dan dapat disalurkan dengan baik melalui infrastruktur gas bumi baik pipeline maupun beyond pipeline adalah fokus kami. Dengan begitu, multiplier effect pemanfaatan gas bumi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara," sebut Harry.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar