19 Februari 2025
18:54 WIB
Pertengahan Maret 2025, BI Gratiskan MDR QRIS BLU Dan PSU
BI siap menerapkan MDR QRIS 0% untuk BLU dan PSU. Kebijakan ini diterapkan di rumah sakit, MRT, KRL, Damri, tempat wisata, pendidikan, termasuk Pos Indonesia, sampai pengelolaan dana pendidikan lain.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Khairul Kahfi
Pedagang menyiapkan pesanan pembeli di gerobaknya yang menyediakan pembayaran menggunakan Kode Respons Cepat Standar Indonesia (QRIS) di Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2025). AntaraFoto/Muhammad Ramdan
JAKARTA - Bank Indonesia menjanjikan adanya penurunan Merchant Discount Rate (MDR) menjadi 0% atau gratis untuk sistem pembayaran QRIS di berbagai fasilitas Badan Layanan Umum (BLU) serta Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) pada pertengahan Maret 2025.
"Nanti kita akan turunkan dari 0,4% menjadi 0%, ini nanti (diterapkan) tanggal 14 Maret," ujar Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta usai Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Februari 2025, Jakarta, Rabu (19/2).
Menurutnya, kebijakan MDR QRIS 0% untuk BLU dan PSU juga mencerminkan dukungan Bank Indonesia terhadap program pemerintah, terutama dalam meningkatkan atau memperbaiki layanan publik.
"(Penurunan MDR BLU dan PSU) ini merupakan bentuk keberpihakan Bank Indonesia untuk mendukung program pemerintah, khususnya untuk meningkatkan atau perbaikan layanan umum," ujarnya.
Baca Juga: ASPI: Di 2024, Nilai Transaksi QRIS Naik Rp10 Triliun Lebih Tiap Bulan
Fili pun menjabarkan, sejumlah layanan umum yang akan mendapat penurunan MDR QRIS 0%, di antaranya adalah rumah sakit, MRT, KRL, Damri, tempat wisata, pendidikan, termasuk Pos Indonesia dan pengelolaan dana pendidikan lainnya.
Dalam pemaparan, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, penurunan MDR QRIS PSU dan BLU menjadi 0% merupakan langkah perluasan akseptasi digital di dalam negeri pada 14 Maret 2025. Penerapan kebijakan ini bersamaan dengan launching QRIS Tap atau tanpa pindai.
Kinerja Keuangan Digital Januari 2025 Tumbuh
Perry juga menyampaikan, secara umum, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Januari 2025 tetap tumbuh, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
BI melaporkan, dari sisi transaksi, pembayaran digital mencapai 3,5 miliar transaksi atau tumbuh 35,3% (yoy) yang didukung oleh seluruh komponennya.
"Volume transaksi pada aplikasi mobile dan volume transaksi pada internet terus meningkat yang pada Januari 2025 masing-masing tumbuh sebesar 29,7% (yoy) dan 19,8% (yoy)," sebut Perry.
Baca Juga: Kadin: Penggunaan QRIS Masih Terfokus Di Wilayah Jawa
Selain itu, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 170,1% (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 338,5 juta transaksi atau tumbuh 41,5% (yoy) dengan nilai mencapai Rp870,9 triliun pada Januari 2025.
Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS turun sebesar 9,0% (yoy) menjadi 799,3 ribu transaksi dengan nilai Rp15.880 triliun pada Januari 2025.
"Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 11,0% (yoy) menjadi Rp1.127,6 triliun pada Januari 2025," terangnya.