c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

24 Juni 2025

12:22 WIB

Pertamina Tingkatkan Protokol Keselamatan Pelayaran Di Timur Tengah

PT Pertamina International Shipping (PIS)  memantau lebih intens terhadap pergerakan kapal tanker kelolaan di kawasan Timur Tengah yang rawan konflik.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Pertamina Tingkatkan Protokol Keselamatan Pelayaran Di Timur Tengah</p>
<p id="isPasted">Pertamina Tingkatkan Protokol Keselamatan Pelayaran Di Timur Tengah</p>

Kapal tanker Gamsunoro berada di Kuzey Star Shipyard, Tuzla, Istanbul, Turki, Kamis (24/10/2024). AntaraFoto/Puspa Perwitasari

JAKARTA - PT Pertamina lewat Subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen menjaga ketahanan energi nasional di tengah panasnya tensi geopolitik di Timur Tengah.

Dalam hal ini, Corporate Secretary PIS Muhammad Baron menegaskan pihaknya bakal memperkuat protokol keselamatan dan menyusun skenario jalur alternatif sebagai upaya memastikan pengangkutan energi tetap berjalan optimal.

Pengawasan akan dilakukan PIS secara lebih intensif pada setiap pergerakan kapal tanker kelolaan di kawasan rawan konflik, seperti Terusan Suez, Teluk Arab, hingga Selat Hormuz.

Sejalan dengan protokol keamanan operasioal, Baron pun menegaskan kapal-kapal tanker kelolaan PIS yang saat ini beroperasi masih dalam kondisi aman, termasuk yang melintas di Timur Tengah.

"Pengawasan ketat dilakukan melalui koordinasi langsung dengan otoritas maritim setempat, awak kapal dan penggunaan sistem pemantauan real-time yang terintegrasi," ucap Baron lewat keterangan tertulis, Senin (23/6).

Baca Juga: Rupiah Terbang Seiring Harapan Damai Di Timur Tengah

Sebagai upaya antisipasi potensi gangguan rantai pasok, PIS juga telah menyusun skenario jalur alternatif yang bakal ditempuh untuk mengangkut energi ke Indonesia.

Jalur alternatif yang telah disusun dinilai aman dan strategis sebagai titik pengganti seandainya terjadi eskalasi risiko di jalur utama, yakni Selat Hormuz yang rencananya ditutup oleh Pemerintah Iran.

Penyusunan skenario jalur alternatif, sambung Baron, dilakukan dengan memantau situasi regional dan global, serta menjamin keselamatan awak kapal supaya distribusi energi tetap berjalan lancar.

"Kami juga terus berkoordinasi secara intens dengan pemilik kargo untuk mengantisipasi perkembangan terkini. Keselamatan dan keberlanjutan pengangkutan energi menjadi prioritas utama kami dalam menjaga ketahanan energi nasional dan memastikan layanan yang andal kepada konsumen global," tegas dia.

Sebelumnya, VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso kepada awak media mengungkapkan kapal-kapal kelolaan Pertamina akan mengalihkan rute pelayaran ke Oman dan India yang dinilai lebih aman.

Hal itu diungkapkan Fadjar sebagai tanggapan atas disetujuinya penutupan Selat Hormuz oleh Parlemen Republik Islam Iran untuk seluruh aktivitas pelayaran global.

"Pertamina telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengamankan kapal kita, mengalihkan rute kapal ke jalur aman antara lain melalui Oman dan India untuk menjaga keberlangsungan rantai pasok," ucapnya, Senin (23/6).

Baca Juga: Meraba Arah Harga BBM RI Di Tengah Potensi Iran Tutup Selat Hormuz

Sekadar informasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan militer AS telah melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Dilansir dari Bloomberg, menyusul serangan tersebut, Trump pada Senin (23/6) mengumumkan gencatan senjata dalam perang Israel dan Iran yang telah berlangsung 12 hari.

Tanggapan Israel terhadap pengumuman Trump masih belum pasti, tetapi ketegangan tampaknya mulai mereda. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan dalam sebuah posting bahwa negaranya, yang pertahanannya telah menurun secara signifikan, tidak berniat untuk terus membalas serangan Israel setelah dini hari.

Pengumuman mengejutkan Trump, yang disampaikan melalui platform Truth Social miliknya, berdampak langsung pada harga minyak mentah, dengan harga minyak mentah berjangka WTI merosot lebih dari 5% tak lama setelah postingan tersebut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar