24 Juni 2023
10:00 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) telah menggelar Project Financing Closing Ceremony untuk Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan, di mana perusahaan pelat merah itu berhasil meraup dukungan pendanaan hingga sekitar US$3,1 miliar.
Subholding Refining & Petrochemical Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan yang notabene merupakan anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dalam hal ini mendapat kepercayaan pendanaan dari para lender, yakni Export Credit Agency yang terdiri dari KEXIM, K-SURE, SACE, dan US EXIM, serta 22 institusi perbankan.
Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury optimis dukungan pendanaan itu membuka kemungkinan bagi PT Pertamina untuk merampungkan pengembangan RDMP Kilang Balikpapan yang selanjutnya akan berdampak positif terhadap ketahanan energi nasional.
"Keberhasilan pembiayaan RDMP Kilang Balikpapan merupakan prestasi bagi pertamina, ini merupakan project financing terbesar di Indonesia saat ini," ungkap Pahala lewat siaran pers di Jakarta, Jumat (23/6).
Baca Juga: Kinerja Kilang Pertamina Internasional Kuartal I/2023 Lampaui Target
Pahala menambahkan, capaian itu menjadi cerminan bahwa PT Pertamina merupakan perusahaan energi global yang terpercaya dan mampu memberikan jaminan kepada lender.
"Sehingga saya minta Pertamina bisa menjaga kepercayaan para lender dengan menyelesaikan proyek sesuai tata waktu," tegas dia.
Asal tahu saja, proyek RDMP Kilang Balikpapan merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) guna menguatkan ketahanan energi lewat peningkatan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.
Selain itu, kilang tersebut juga akan mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor dengan meningkatkan kualitas produk bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan, yakni dengan standar EURO V. Bahkan, Kilang Balikpapan akan meningkatkan Nelson Complexity Index atau kemampuan pengolahan bottom product dari 3,7 menjadi 8.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan RDMP Kilang Balikpapan akan menjadi pilar ketahanan energi, khususnya di Indonesia Bagian Tengah. Namun demikian, proyek itu ke depannya tak hanya memasok energi di Kalimantan, tetapi juga sebagian wilayah Sumatera, Sulawesi, hingga ke Papua.
"RDMP Kilang Balikpapan akan jadi pilar di Indonesia Tengah yang juga bisa memasok energi sebagian Sumatera, Sulawesi, bahkan ke Papua," kata Fadjar.
Baca Juga: Pertamina Diminta Kaji Risiko Mendalam dan Audit Kilang
Tak sampai situ, proyek RDMP Kilang Balikpapan pun ia katakan sejalan dengan komitmen perseroan dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung tercapainya tujuan Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat.
"Nantinya dengan peningkatan kemampuan kilang, Pertamina akan dapat memproduksi BBM yang lebih ramah lingkungan dan ini tentunya mendukung capaian NZE Indonesia," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan Feri Yani menjabarkan bahwa suntikan pendanaan pada proyek RDMP Kilang Balikpapan bisa mendorong percepatan penyelesaian proyek. Pertamina sendiri mencatat progres konstruksi (Engineering Procurement Construction/EPC) per Juni 2023 mencapai kisaran 74%.
"Saya turut berterima kasih kepada seluruh tim proyek yang telah bekerja keras dalam mencapai target progress proyek. Kerja tim yang solid dan dedikasi mereka yang luar biasa dapat memastikan kelancaran proyek bahkan pada masa pandemi," ucapnya.