c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

16 April 2025

12:00 WIB

Pertamina, Hyundai, Dan Pemprov Jabar Bakal Olah Sampah Jadi Hidrogen

Biometan dari TPA Sarimukti bakal diangkut untuk diolah menjadi hidrogen menggunakan fasilitas Stasiun CNG yang ditargetkan beroperasi pada 2027.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Pertamina, Hyundai, Dan Pemprov Jabar Bakal Olah Sampah Jadi Hidrogen</p>
<p>Pertamina, Hyundai, Dan Pemprov Jabar Bakal Olah Sampah Jadi Hidrogen</p>

Pekerja memilih sampah di TPS 3R Kelurahan Pejaten Barat, Jakarta, Jumat (16/2/2024). Antara/Khaerul Izan

JAKARTA - PT Pertamina bersama Hyundai Motor Group dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi bekerja sama untuk membangun ekosistem waste to hydrogen (W2H) di Bandung, Jawa Barat.

Kolaborasi ketiga pihak itu bertujuan mengulik potensi produksi hidrogen rendah karbon dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Biometan yang dihasilkan dari TPA Sarimukti nantinya bakal diangkut untuk diproses menjadi hidrogen.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Baru Pertamina A. Salyadi D. Saputra menerangkan Pemrosesan itu bakal berlangsung di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen dengan menggunakan fasilitas Stasiun Compressed Natural Gas (CNG) yang ditargetkan bisa beroperasi pada 2027 mendatang.

"Pertamina akan mengembangkan pilot project ini melalui kolaborasi yang kuat. Kemitraan ini diharapkan memberikan manfaat untuk mewujudkan kemandirian energi dan menciptakan lapangan kerja baru," ucapnya lewat keterangan tertulis yang diterima, Jakarta, Rabu (16/4).

Baca Juga: Pemerintah Komitmen Transformasi Pengelolaan Sampah Jadi Energi Bersih

Adapun penandatanganan kerja sama antara Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemprov Jabar dilakukan di sela kegiatan Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition 2025 di Jakarta Convention Center (JCC).

Sebagai bagian dari kolaborasi penciptaan ekosistem W2H, Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemprov Jabar bakal melaksanakan proyek yang berfokus pada pengurangan emisi, konversi sampah menjadi energi, hingga pengembangan ekosistem mobilitas berbasis hidrogen.

Inisiatif ketiga pihak tersebut selaras dengan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) Indonesia. Dalam jangka panjang, proyek-proyek tersebut berpotensi besar untuk masuk ke pasar hidrogen.

Baca Juga: ESDM Minta PLN Serap Listrik Dari PLTSa

Tiga subholding Pertamina akan terlibat dalam pelaksanaan proyek ini, yaitu PT Pertamina Power Indonesia, PT PGN Tbk, dan PT Pertamina Patra Niaga. Masing-masing subholding bakal berkontribusi sesuai dengan bidang bisnis intinya.

"Perkembangan ekosistem hidrogen di Indonesia diharapkan dapat dipercepat melalui kolaborasi ini. Proyek ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2029," tambah Salyadi.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Sumasna mengatakan, pengelolaan sampah jadi tantangan utama di Bumi Pasundan.

Karena itu, Sumasna berharap proyek waste to hydrogen menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan sampah di Provinsi Jawa Barat.

"Kami berharap tidak hanya dapat mengatasi permasalahan lingkungan terkait metana, tetapi juga memperoleh manfaat dari potensi yang dimilikinya," ungkap Sumasna.

Baca Juga: ESDM Bidik 30 Kota Besar Miliki PLTSa Pada 2029

Dia berharap, implementasi pengolahan sampah menjadi hidrogen dapat diimplementasi dengan baik, sehingga bisa menjadi percontohan bagi daerah lain dengan problem yang sama.

"Kami sangat berharap inovasi ini dapat diimplementasikan dengan baik di Jawa Barat dan ke depannya menjadi model bagi provinsi, kota, dan kabupaten lain yang juga menghadapi tantangan pengelolaan sampah serupa," pungkas Sumasna.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar