c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Februari 2025

17:32 WIB

Pertamina Bukukan Pendapatan Rp1.224 T Pada 2024

Pada 2024, PT Pertamina mencetak revenue senilai US$75 miliar atau sekitar Rp1.224 triliun. Pendapatannya pun tumbuh 15% dalam 3 tahun terakhir.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pertamina Bukukan Pendapatan Rp1.224 T Pada 2024</p>
<p id="isPasted">Pertamina Bukukan Pendapatan Rp1.224 T Pada 2024</p>

Ilustrasi Gedung Graha Pertamina di Jakarta, Sabtu (03/09/2022). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan rata-rata senilai US$75 miliar atau sekitar Rp1.224 triliun (kurs Rp16.330/US$) pada 2024.

Wakil Direktur Utama PT Pertamina Wiko Migantoro mengatakan, pihaknya saat ini mengelola aset senilai US$90 miliar. Kemudian, belanja modal (capex) yang digelontorkan sebesar US$7 miliar.

"Revenue sesuai dengan data yang kita miliki pada akhir tahun 2024 sebesar US$75 miliar dan capex yang kita spending US$7 miliar," ujarnya dalam RDP Dengan Komisi XII, Kamis (20/2).

Wiko juga melaporkan, pendapatan Pertamina mengalami pertumbuhan sebesar 15% dalam tiga tahun terakhir. Ia menyebut, tahun 2022 mencetak revenue tertinggi yakni senilai US$84,9 miliar.

Baca Juga: Pertamina Kantongi Laba Rp42 Triliun Hingga Oktober 2024

Perlu diingat, Indonesia mengalami boom komoditas, karena terjadi lonjakan harga minyak sawit dan minyak mentah pada 2022. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat harga bensin atau BBM naik.

"Banyak faktor menyebabkan (revenue 2022 tertinggi), terutama harga minyak saat itu US$97 per barel. Namun secara growth, kita bisa lihat 3 tahun ini tumbuh 15%," terang Wiko.

Dia pun menjelaskan, ada parameter kinerja lainnya yang mendongkrak kinerja keuangan Pertamina. Di antaranya, penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) terus tumbuh.

Pertamina mencatat, pada akhir 2023 EBITDA berada di angka US$14,4 miliar. Di samping itu, laba bersih setelah pajak (NPAT) juga tumbuh dan mencapai senilai US$4,4 miliar.

Baca Juga: PHE Temukan Sumber Daya Kontingen Terbesar Dalam 15 Tahun Terakhir

"Dari mana hal ini berasal, di bawahnya ada kinerja masing-masing subholding," imbuh Wiko.

Wadirut Pertamina memaparkan, di sektor hulu, produksi migas tumbuh 8% selama tiga tahun terakhir, yakni periode 2021-2023. Menurutnya, itu menjadi milestone baru.

Kemudian, produksi di hulu migas tembus angka 1 juta barel minyak per hari. Di kilang, yield valuable migas juga mengalami peningkatan, dan mampu memproduksi 100% kebutuhan solar nasional, sedangkan gas oil sebesar 40%.

"Hal ini menunjukan makin hari kilang kita mampu menghasilkan produk-produk bernilai dengan persentase yang meningkat," ucap Wiko.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar