25 Oktober 2025
09:50 WIB
Perdagangan Saham Sepekan Bervariatif, IHSG Naik 4,50% Jadi 8.271
Catatan BEI, data perdagangan saham sepekan bervariasi. Peningkatan tertinggi tercatat pada IHSG, yaitu sebesar 4,50% dengan ditutup pada level 8.271,722.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pengunjung mengambil gambar layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (23/09/2025). Validnews/Hasta Adhistra.
JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni pada periode tanggal 20 hingga 24 Oktober 2025, ditutup bervariasi.
"Peningkatan tertinggi tercatat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yaitu sebesar 4,50% dengan ditutup pada level 8.271,722, naik dari posisi 7.915,656 pada pekan lalu," kata P.H. Sekretaris Perusahaan PT BEI Aulia Noviana Utami Putri dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (25/10).
Kapitalisasi pasar BEI turut meningkat, sebesar 3,31% menjadi Rp15.234 triliun dari Rp14.746 triliun pada sepekan sebelumnya.
Baca Juga: Bursa Saham Sepekan, IHSG Terkoreksi 4,14% Jadi 7.915,65
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan, yaitu sebesar 12,91% menjadi 2,36 juta kali transaksi. Pekan lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian mencapai 2,71 juta kali transaksi.
Kemudian, lanjut dia, rata-rata nilai transaksi harian BEI turut turun sebesar 18,85% dari Rp27,46 triliun menjadi Rp22,28 triliun.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini mengalami pelemahan sebesar 19,70% menjadi 30,47 miliar lembar saham, dari 37,95 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Adapun, investor asing pada Jumat (24/10), mencatatkan nilai beli bersih Rp1,15 triliun. Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp47,317 triliun.
Kegiatan Sepekan
Selama sepekan, terdapat pencatatan dua obligasi dan satu sukuk di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pertama, pada Rabu (22/10), PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan VII Adira Finance Tahap II Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap II Tahun 2025 dengan nilai obligasi Rp1,65 miliar dan sukuk Rp700 juta.
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi dan sukuk ini masing-masing adalah idAAA (Triple A) dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) dengan Wali Amanat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian pada Jumat (24/10), Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap IV Tahun 2025 oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp1,05 triliun.
Baca Juga: IHSG Diramal Menguat Dan Berada di Kisaran 8.000
Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah ir AA (Double A) dengan Wali Amanat PT Bank KB Bukopin Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2025 di BEI adalah 147 emisi dari 72 emiten senilai Rp171,54 triliun.
Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 649 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp531,23 triliun dan US$129,7921 juta, yang diterbitkan oleh 137 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp6.423,84 triliun dan US$352,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak tujuh emisi EBA dengan nilai Rp2,13 triliun.