18 Oktober 2025
13:42 WIB
Bursa Saham Sepekan, IHSG Terkoreksi 4,14% Jadi 7.915,65
Data bursa saham sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 4,14% menjadi 7.915,656 dari 8.257,859 pada pekan sebelumnya.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Seorang pengunjung memperhatikan pergerakan harga saham yang ditampilkan di layar besar Bursa Efek Indonesia beberapa waktu lalu. Validnews/Hasta Adhistra.
JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni pada periode tanggal 13 hingga 17 Oktober 2025, ditutup pada zona negatif.
"Perubahan atau penurunan dialami oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan sebesar 4,14% menjadi berada pada level 7.915,656 dari 8.257,859 pada pekan lalu," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (18/10).
Data busa saham sepekan juga menunjukkan rata-rata nilai transaksi harian BEI juga melemah sebesar 2,44% menjadi Rp27,46 triliun, dari Rp28,15 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Anjlok 2,57%, Analis: Akibat Faktor Global
Kemudian, lanjut dia, kapitalisasi pasar BEI mengalami penurunan sebesar 5,23% dari Rp15.560 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi sebesar Rp14.746 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian pekan ini juga melemah sebesar 7,37% menjadi 2,71 juta kali transaksi. Pada pekan sebelumnya, rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 2,93 juta kali transaksi.
Selain itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini pun mengalami penurunan sebesar 10,33% menjadi 32,95 miliar lembar saham dari 42,32 miliar lembar saham.
Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (17/10), mencatatkan nilai beli bersih Rp3,03 triliun. Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp51,55 triliun.
Kegiatan Sepekan
Pada Kamis (16/10), Unsponsored Depository Receipts (DR) Linkage Indonesia–Singapura resmi diluncurkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama SGX Group (Singapore Exchange) sebagai tindak lanjut dari kerja sama yang dimulai melalui penandatanganan MoU pada 2024.
Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat konektivitas pasar modal ASEAN, memungkinkan investor di Singapura mengakses saham-saham yang tercatat di BEI— meliputi saham Bank Central Asia Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk—melalui produk Singapore Unsponsored DR (SDR) yang diterbitkan oleh Phillip Securities Pte. Ltd.
Dengan transaksi dalam dolar Singapura dan akses melalui broker lokal, SDR mempermudah investasi lintas negara, memperluas basis investor, serta meningkatkan visibilitas emiten Indonesia.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama BEI dan SGX untuk memperdalam integrasi regional, memperkuat likuiditas pasar, dan membuka lebih banyak peluang investasi di kawasan ASEAN.
Baca Juga: IHSG Diramal Bisa Tembus 9.000 Pada 2026
BEI bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi membuka gelaran acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, yang berlangsung pada 17—18 Oktober 2025 di Main Hall BEI.
Mengusung tema “Pasar Modal untuk Rakyat: Satu Pasar Berjuta Peluang”, acara ini menegaskan komitmen pasar modal Indonesia untuk semakin inklusif, mudah diakses, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
CMSE 2025 menghadirkan beragam seminar, talk show, dan pameran dari 88 booth yang mencakup OJK, SRO, anggota bursa, perusahaan tercatat, manajer investasi, hingga UMKM binaan BEI.
Melalui kegiatan literasi, kampanye Aku Investor Saham, serta partisipasi publik secara luring maupun daring, CMSE 2025 menjadi wujud sinergi BEI dan para pemangku kepentingan dalam memperkuat literasi, memperluas inklusivitas, dan menumbuhkan partisipasi masyarakat di pasar modal Indonesia.