13 Mei 2024
08:29 WIB
Pengguna Paylater Kredivo dari Luar Jawa Naik 37% Selama Ramadan 2024
Kenaikan pengguna kredivo di luar Jawa menunjukkan penggunaan layanan buy now pay later (BNPL/paylater) semakin meluas dan populer di berbagai wilayah di Indonesia.
Editor: Fin Harini
Tampilan aplikasi Kredivo, penyedia layanan paylater, pada layar ponsel. ValidNewsID/Arief Rachman
JAKARTA - SVP Marketing dan Communications Kredivo Indina Andamari menyampaikan jumlah pengguna Kredivo dari luar Pulau Jawa naik 37% selama Ramadan tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
“Kenaikan ini terutama terlihat di kota-kota prioritas Kredivo, seperti Medan, Batam, Pekanbaru, Balikpapan, Samarinda, Denpasar, Manado, dan Makassar,” katanya di Jakarta, Minggu (13/5), dikutip dari Antara.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan penggunaan layanan buy now pay later (BNPL/paylater) semakin meluas dan populer di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain di luar Pulau Jawa, ia mengatakan kenaikan jumlah pengguna juga terjadi di wilayah non-Jabodetabek, yakni sebesar 25% yoy.
Pengguna selama Ramadan 2024 didominasi oleh generasi muda di bawah 35 tahun. Porsinya mencapai 71% dari total pengguna.
Baca Juga: Tren Penggunaan Paylater Anak Muda, Ini Kata Kredivo
Terkait jumlah transaksi, Indina menuturkan, para pengguna rata-rata bertransaksi sebanyak lima kali dengan puncak transaksi terjadi para periode awal hingga pertengahan Ramadan, yaitu pada 12-31 Maret 2024.
“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan paylater untuk memenuhi berbagai kebutuhan selama Ramadan sebelum menerima THR (Tunjangan Hari Raya) dari perusahaan,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa peningkatan penggunaan secara signifikan terjadi pada kategori belanja kebutuhan sehari-hari (groceries) sepanjang awal Ramadan serta pada kategori fesyen selama pertengahan bulan suci umat Muslim tersebut.
Peralatan dan kebutuhan rumah tangga merupakan kategori produk yang memiliki jumlah dan nilai peningkatan transaksi tertinggi dibandingkan tahun lalu, disusul dengan produk kesehatan dan kecantikan serta produk pulsa dan voucher.
Sementara itu, kategori produk yang memiliki jumlah dan nilai transaksi terbesar selama Ramadan tahun ini adalah produk pulsa dan voucher.
“Ini menandakan bahwa paylater telah menjadi bagian dari metode pembayaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka,” ucap Indina.
Didominasi Milenial
Sebelumnya, lembaga riset Populix menemukan 63% generasi milenial Indonesia secara aktif menggunakan layanan paylater.
"Keterjangkauan paylater yang semakin meningkat bagi masyarakat, fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, hingga kemudahan dalam proses registrasi mendorong penggunaan paylater sebagai salah satu solusi pembayaran inovatif untuk melakukan transaksi," kata CEO dan salah seorang pendiri Populix Timothy Astandu, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Survei Populix berjudul "Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption" yang digelar pada September dan melibatkan 1.017 responden menunjukkan 55% menjawab pernah bertransaksi menggunakan layanan paylater alias penundaan pembayaran.
Baca Juga: Kredivo Group Bikin Bank Digital Krom, Tawarkan Bunga Simpanan 8,75%
Dari survei tersebut terungkap pengguna paylater di Indonesia didominasi oleh generasi milenial (63%) dan berasal dari Pulau Jawa (55%). Pengguna paylater, menurut survei Populix berasal dari kelas sosial atas (59%).
"Lebih dari itu, survei juga mengungkap masyarakat Indonesia cukup bijak dalam mengelola keuangannya, di mana hal ini terlihat dari mayoritas responden yang hanya memiliki cicilan paylater kurang dari Rp1 juta dalam sebulan," kata Timothy.
Mayoritas pengguna paylater (82%) memiliki cicilan paylater kurang dari Rp1.000.000 per bulan. Nominal terbesar transaksi paylater yang pernah mereka lakukan juga kurang dari Rp1.000.000 menurut 75% responden.
Konsumen menggunakan paylater untuk membeli paket data/internet/listrik (48%), pakaian (48%) dan pengeluaran bulanan (35%). Paylater juga digunakan untuk membeli barang elektronik (21%), gawai terbaru (19%) dan liburan (10%).
Sebanyak 51% responden menggunakan paylater kurang dari sebulan sekali dan hanya menggunakan satu aplikasi (82%). Penyedia layanan paylater terkenal di Indonesia menurut survei Populix adalah Shopee Paylater (89%), GoPay Later (50%), Kredivo (38%), Akulaku (36%), Traveloka Paylater (27%), Home Credit (16%), Indodana (13%) dan Atome (5%).
Populix juga menemukan penyedia layanan paylater yang paling sering digunakan adalah Shopee Paylater (77%), GoPay Later (28%), Akulaku (18%), Kredivo (14%), Traveloka Paylater (9%), Indodana (4%), Home Credit (3%) dan Atome (2%).
Faktor yang berperan dalam pertimbangan memilih merek paylater adalah terkoneksi dengan lokapasar, terdaftar di OJK, pembayaran cicilan fleksibel, kemudahan registrasi dan bunga rendah.