04 Maret 2024
08:00 WIB
Editor: Fin Harini
BIAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, Papua telah menyiapkan lahan milik pemerintah daerah untuk pembangunan fasilitas cold storage dengan kapasitas 2.000 ton.
"Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama pemerintah daerah sudah melihat kondisi lahan untuk lokasi pembangunan cold storage di wilayah Distrik Biak Kota," kata Kepala Dinas Perikanan Biak Effendi Igirisa, di Biak, Minggu (3/3), dikutip dari Antara.
Effendi menyebutkan, fasilitas cold storage berkapasitas 2.000 ton dapat mendukung ekspor ikan tuna ke Jepang.
Lokasi lahan untuk lokasi pembangunan cold storage, kata dia lagi, berada di dalam Kota Biak.
"Saat ini di Biak sudah punya fasilitas Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu dengan memiliki fasilitas cold storage," ujarnya.
Baca Juga: Perairan Biak Punya Potensi Ikan Tuna 800 Ribu Ton per Tahun
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Y. Usior mengatakan, fasilitas lahan tempat pembangunan cold storage berlokasi di areal Disperindag.
Dia berharap, nantinya cold storage kapasitas besar dapat memberikan dampak ekonomi buat warga sekitar.
Bahkan kehadiran fasilitas cold storage di Biak, kata dia pula, diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru untuk pemuda dan pemudi di daerah ini.
"Dampak lain yang akan diperoleh Kabupaten Biak Numfor dengan pembangunan cold storage meningkatkan pendapatan asli daerah," ujar Usior.
Perairan Biak masuk dalam Wilayah Penangkapan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 717 dengan memiliki potensi ikan tuna yellow fin sebanyak 1 juta ton per tahun.
Dengan potensi yang dimiliki, Biak Numfor berupaya menjadi pusat ekspor ikan tuna segar terbesar di Papua.
Sebelumnya, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistyo menyatakan pembahasan Biak menjadi pusat ekspor tuna di Papua terus dilakukan KKP dengan pemangku kepentingan. Termasuk dengan pihak maskapai penyedia jasa angkutan udara untuk ekspor ikan tuna dari Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak ke Bandara Narita, Jepang.
Baca Juga: Resmikan Kampung Nelayan Modern, Jokowi Minta Pendampingan Nelayan
Namun, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti dalam kunjungan ke Desa Wisata Pantai Anggaduber, Pulau Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Minggu (26/11) menyebut masih diperlukan fasilitas agar Masyarakat bisa memanfaatkan potensi ekonomi biru secara maksimal. Salah satunya berupa Gudang Beku Terintegrasi.
Saat ini, masyarakat Biak belum menikmati manfaat nilai tambah yang tercipta dari proses pengolahan ikan. Salah satu contohnya, ikan tangkapan nelayan dikirim ke Manado atau Ambon, untuk selanjutnya diolah menjadi ikan beku. Dengan demikian, pembukaan lapangan kerja terjadi di Manado atau Ambon.
Ke depan, sebutnya, ada peluang dilakukan pengemasan, pemotongan dan pembekuan ikan untuk dilakukan di Biak, sehingga nilai tambahnya nanti bisa diciptakan di Biak.