28 November 2024
11:33 WIB
Pemerintah Yakin Industri Halal Jadi Pendongkrak Ekonomi Nasional
Industri halal RI diproyeksikan mendongkrak perekonomian nasional, dan membuat Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok global di masa depan.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
Sekjen Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto bersama Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama menggunting pita sebagai simbol peresmian Paviliun Indonesia dalam Halal Expo Turki 2024 di Istanbul Expo Center, Kamis (27/11). Sumber: Kemenperin
JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan, industri halal akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke depannya. Selain itu, Indonesia juga berpotensi menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah global.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kebijakan strategis dan dukungan terhadap industri halal telah mendorong pertumbuhan sektor-sektor unggulan. Dukungan tersebut turut memperluas kontribusi Indonesia dalam rantai nilai halal global.
Menperin menyebutkan, sektor unggulan RI di antaranya, makanan dan minuman halal, serta modest fashion. Adapun masing-masing sektor tumbuh sebesar 5,87% (yoy) dan 3,81% (yoy).
"Ini menunjukkan di masa depan, pertumbuhan ekonomi nasional dapat didominasi oleh ekonomi syariah melalui perkembangan industri halal," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/11).
Baca Juga: Industri Halal RI Kalah Dari Singapura dan Malaysia, Ini PR Kemenperin
Agus pun menilai, ekonomi syariah dan industri halal memiliki potensi yang sangat besar. Data State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) edisi 2023/2024 menyatakan, konsumsi produk halal global diperkirakan mencapai US$2,4 triliun pada 2024.
Sejalan dengan itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalankan berbagai strategi guna memperluas promosi produk halal made in Indonesia. Salah satu caranya, berpartisipasi dalam pameran internasional.
Contohnya, Kemenperin memfasilitasi 12 industri dalam negeri sebagai co-exhibitor dalam Halal Expo Turki 2024. Ajang ini merupakan salah satu pameran halal terbesar di dunia.
Adapun 12 pelaku industri sektor unggulan itu terdiri dari PT Bintan Inti Industrial Estate, PT Binabusana Internusa, PT Cinquer Agro Nusantara, PT Formosa Ingredient Factory, Tbk, PT Jayatama Selaras, PT Kapal Api, PT Lestari Jaya Bangsa, PT Priskila Prima Makmur, CV Realsa Natural, PT RM Deltasari Indah, PT Surabaya Indah Permai, dan PT Venamon.
"Kehadiran para pelaku usaha ini mencerminkan keberagaman produk halal unggulan Indonesia, mulai dari makanan, minuman, hingga kosmetik," kata Menperin.
Lebih lanjut, Kemenperin mencatat, pada 2023, Indonesia berhasil mencatatkan capaian komitmen transaksi perdagangan sebesar Rp10,4 miliar dalam ajang yang sama.
Baca Juga: Kemenperin Pede Industri Halal Indonesia Makin Baik
Agus mengeklaim, keberhasilan tersebut menjadi momentum strategis untuk melanjutkan langkah promosi yang lebih terarah. Pada 2024, Indonesia kembali hadir menampilkan produk-produk halal unggulan dari berbagai sektor.
Selain pameran, Paviliun Indonesia di Halal Expo Turki 2024 juga mengadakan Business Forum. Ada beberapa tema yang diangkat, di antaranya cara memulai bisnis industri halal, keindahan Indonesia, hingga produksi kemasan halal.
"Dengan partisipasi ini, Indonesia semakin mempertegas posisinya sebagai pusat industri halal global, sekaligus membuka peluang kolaborasi strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di masa depan," tutup Menperin.