c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

18 April 2024

00:49 WIB

Pemerintah Paparkan Tema dan Lima Agenda Pembangunan Tahun Depan

Ppemerintah telah menetapkan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’ dengan lima agenda pembangunan.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pemerintah Paparkan Tema dan Lima Agenda Pembangunan Tahun Depan</p>
<p id="isPasted">Pemerintah Paparkan Tema dan Lima Agenda Pembangunan Tahun Depan</p>

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan, pemerintah telah menetapkan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’. Di dalamnya, terdapat lima agenda pembangunan pemerintah Indonesia di tahun depan.

Yakni, Transformasi Sosial; Transformasi Ekonomi; Tranformasi Tata Kelola; Supremasi Hukum, Stabilitas dan Kepemimpinan Indonesia; serta Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi. Dirinya menjelaskan, tema yang diambil juga telah mengakomodasi transisi pemerintahan baru RI selanjutnya.

“Arahan presiden… kedua hal tersebut (RKP 2025 dan kebijakan fiskal) dioptimalkan agar menjadi jembatan dalam menjaga kesinambungan pembangunan dan mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil pemilu presiden tahun 2024,” katanya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbanpus) 2024 ‘Penyusunan RKP 2025’, Jakarta, Kamis (18/4).

Adapun, dalam mencapai tujuannya, pemerintah mematok sejumlah target sasaran dan indikator pembangunan 2025. Meliputi, pertumbuhan ekonomi sekitar 5,3-5,6%; tingkat kemiskinan 7-8%; tingkat pengangguran terbuka (TPT) 4,5-5%; dan rasio gini berkisar 0,379-0,382 poin.

“Indeks Modal Manusia 0,56 (poin). Jadi untuk pertama kali pada tahun 2025 kita menggunakan human capital index untuk menggantikan human development index,” terangnya.

Baca Juga: IMF Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2024-2025 3,2%

Berikutnya, RKP 2025 juga menargetkan penurunan intensitas emisi gas rumah kaca sebesar 38,6%; indikator Nilai Tukar Petani (NTP) di level 113-115 poin; dan indikator Nilai Tukar Nelayan (NTN) di level 104-105 poin.

Suharso melanjutkan, RKP 2025 juga menetapkan target tumbuhan dan kontribusi perekonomian pada masing-masing wilayah. Dalam mendukung terwujudnya pencapaian sasaran dan target pembangunan nasional dan daerah di tahun yang sama.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Sumatra di 2025 dapat mencapai 4,8-5,1% dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional (PDRB) sebesar 21,8%. Kemudian di tahun yang sama, target pertumbuhan ekonomi Jawa dapat mencapai 5-5,4% dengan kontribusi PDRB-nya sebesar 56,8%. 

Lalu, target pertumbuhan ekonomi Kalimantan di 2025 dapat mencapai 5,9-6,1% dengan kontribusi PDRB-nya sebesar 8,6%. Selanjutnya, target pertumbuhan ekonomi Sulawesi sebesar 7,3-7,9% dengan kontribusi PDRB-nya sebesar 7,4%.

Untuk wilayah Bali-Nusra, target dipatok sekitar 5,4-6,4% dengan kontribusi ke ekonomi nasional 2,8%. Serta ekonomi wilayah Papua ditarget dapat tubuh 5,3-5,9% dan berkontribusi ke ekonomi nasional sebesar 1,9%.

Adapun target pertumbuhan ekonomi Maluku  yang paling tinggi sekitar 11,1-11,9%, walaupun kontribusi terhadap perekonomian nasional hanya 0,8%. Pencapaian pertumbuhan ekonomi masing-masing wilayah sejalan dengan tema pembangunan di masing-masing wilayah yang sinkron dengan tema pembangunan nasional. 

“Karena itu, kami berharap agar seluruh pihak terkait wa bil khusus pemerintah daerah, agar dapat menjadikan tema pertumbuhan dan kontribusi per wilayah ini sebagai acuan perencanaan di daerahnya masing-masing,” ucapnya. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Belum Ada Pembahasan Makan Siang Gratis Di APBN 2025

Tema Pembangunan Daerah
Berdasarkan paparannya, pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut mengacu dengan tema spesifik. Misal, tema pertumbuhan ekonomi 2025 di Sumatra adalah ‘Mata Rantai Utama Bioindustri dan Kemaritiman Berdaya Saing dan Berkelanjutan’.

Kemudian, tema pertumbuhan ekonomi Jawa adalah ‘Megalopolis yang Unggul, Inovatif, Inklusif, Terintegrasi, dan Berkelanjutan. Lalu, tema pertumbuhan ekonomi Kalimantan adalah ‘Superhub Ekonomi Nusantara’.

Selanjutnya, tema pertumbuhan ekonomi Sulawesi adalah ‘Penunjang Superhub Ekonomi Nusantara dan Industri Berbasis SDA’. Adapun, tema pertumbuhan ekonomi Bali-Nusra adalah ’Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Bertaraf Internasional’.

Kemudian, tema pertumbuhan ekonomi Maluku adalah ’Hub Kemaritiman Wilayah Timur Indonesia’. Dan terakhir, tema pertumbuhan ekonomi Papua adalah ’Percepatan Pembangunan Wilayah Papua menuju Papua Sehat, Cerdas dan Produktif’. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar