18 Februari 2025
14:08 WIB
Pemerintah Mau Bikin 60 Ribu Lebih SPKLU Sampai 2030, Begini Rencananya!
Pemerintah membidik pembangunan 62.918 SPKLU hingga 2030. Upaya ini dilakukan gar stasiun pengisian daya kendaraan listrik bisa lebih masif dan makin merata di Indonesia.
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - SPKLU di rest area Astra Infra Toll Road. Antara/HO-Astra Infra.
JAKARTA - Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Havidh Nazif mengatakan, pemerintah membidik pembangunan 62.918 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga tahun 2030.
“Kami memproyeksikan (pembangunan) SPKLU sampai tahun 2030 sebanyak 62.918 (unit) di seluruh Indonesia,” katanya melansir Antara, Jakarta, Selasa (18/2).
Havidh mengatakan, upaya pembangunan tersebut menyusul amanat Keputusan Menteri ESDM Nomor 24.K/2025 tentang Rencana Pengembangan SPKLU. Agar stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik (EV) bisa lebih masif dan makin merata di Indonesia.
Mengenai tipe teknologi SPKLU untuk lima tahun mendatang, Havidh mengatakan, mayoritas atau sekitar 55% di antaranya merupakan Medium Charger dengan total 30.796 unit. Selanjutnya, ada juga teknologi Fast Charger berjumlah 19.538 unit (28%) dan Ultra Fast Charger sebanyak 12.584 unit (17%).
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Bangun 63 Ribu Unit SPKLU Sampai 2030
Pada tahun 2025, Havidh mengatakan pembangunan infrastruktur SPKLU setidaknya mencapai 5.810 stasiun, dengan rasio Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebesar 98.764 unit. Jumlah ini diharapkan dapat terus menunjukkan peningkatan hingga 2030 secara bertahap.
Kemudian pada 2026, diharapkan ada peningkatan 9.633 stasiun dengan proyeksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai/KBLBB 1163.764 unit. Lalu di 2027, ada sebanyak 14.339 SPKLU dengan 243.764 unit KBLBB.
Selanjutnya pada 2028 naik menjadi 26.251 SPKLU dengan 243.764 KBLBB; di 2029 naik menjadi 42.251 SPKLU dan 633.764 KBLBB; serta di 2030 diproyeksikan ada 62.918 SPKLU dan 943.764 unit KBLBB.
Selain itu, Havidh mengatakan jumlah SPKLU juga mempertimbangkan distribusi lokasi di setiap provinsi. Beberapa lokasinya antara lain di pusat perbelanjaan, perkantoran, industri, rest area tol, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), destinasi wisata, rumah sakit, stasiun kereta api, terminal, hotel, dan pelabuhan.
“Kita di sini berupaya untuk memberikan kenyamanan bahwa masyarakat ketika menggunakan (EV), tidak hanya menggunakan untuk (mobilitas) sekitarnya, tapi juga mobilitas ke luar kota juga nyaman,” kata Havidh.
Baca Juga: SPKLU PLN Meroket 299% Sepanjang 2024
Dia berharap, target pembangunan SPKLU hingga lebih dari 60 ribuan unit juga dapat mengakselerasi proses peralihan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan primer masyarakat.
“Ini makin mempercepat peralihan penggunaan kendaraan listrik, dan harapannya kendaraan listrik ini menjadi kendaraan primer. Mudah-mudahan dengan infrastruktur ini, EV bisa menjadi kendaraan utama (bagi masyarakat),” tambahnya.
Terpisah, PLN bersama mitra meningkatkan ketersediaan SPKLU menjadi 3.385 unit di 2.306 lokasi menjelang momen lebaran Idulfitri. Di mana untuk jalur mudik Sumatera-Jawa meningkat empat kali lipat menjadi 1.000 unit SPKLU di 645 lokasi.
PLN juga sudah mempersiapkan sejumlah fasilitas pendukung lainnya di SPKLU seperti petugas yang siaga di masing-masing titik untuk mengantisipasi antrean dan masalah teknis, hingga pengadaan 12 unit SPKLU Mobile.