10 April 2023
14:10 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA – Pemerintah kembali membuka lelang untuk eksplorasi tiga wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi, yakni WK Akia di lepas pantai Kalimantan Utara, WK Belunga di lepas pantai Natuna Barat, serta WK Bengara I di daratan Kalimantan Utara.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam konferensi persnya menyebut open tender eksplorasi tiga WK itu menjadi cerminan komitmen pemerintah dalam mendukung kegiatan usaha hulu migas dengan perbaikan sistem pengelolaan untuk mendongkrak keyakinan investor.
"Komitmen pemerintah dilakukan dengan terus melakukan perbaikan sistem pengelolaan minyak dan gas bumi sehingga dapat meningkatkan keyakinan dan ketertarikan investor dalam melakukan investasi," ujar dia di Jakarta, Senin (10/4).
Dari ketiga WK itu, dua WK di antaranya menggunakan mekanisme penawaran langsung, yakni WK Akia dan WK Beluga. Sementara untuk WK Bengara I, menggunakan sistem penawaran langsung tanpa studi bersama.
Baca Juga: Masih Menjanjikan, Komitmen Investasi dari 2 WK Migas Capai US$49 Juta
Tutuka menambahkan, untuk WK Akia yang berlokasi di lepas pantai Kalimantan Utara, merupakan lapangan eksplorasi dengan perkiraan sumber daya sebesar 2 miliar barel minyak dan 9 triliun kaki kubik gas, serta lokasinya berdekatan dengan WK yang sudah terbukti potensinya, seperti Tarakan.
"Minimum komitmen pasti untuk WK Akia adalah studi G&G dan akuisisi processing seismik 3D 750 km2. WK ini menggunakan skema bagi hasil cost recovery," sebut Tutuka.
Kemudian untuk WK Beluga yang berlokasi di lepas pantai Natuna Barat, punya perkiraan potensi sumber daya sebesar 360 juta barel minyak dan 60 miliar kaki kubik gas. Letak WK Beluga berdekatan dengan lapangan eksplorasi lain seperti South Natuna Sea Block.
Sama halnya dengan WK Akia, WK Beluga ditawarkan dengan skema kontrak bagi hasil cost recovery dan minimum komitmen pasti ialah studi G&G serta pengeboran satu unit sumur.
Terakhir untuk WK Bengara I, lapangan yang terletak di dataran Kalimantan Utara itu punya potensi sumber daya 90 juta barel oil equivalent minyak dan gas bumi, serta berdekatan juga dengan WK Simenggaris.
"Minimum komitmen pasti adalah untuk studi G&G dan pengeboran satu sumur eksplorasi. WK Bengara I ini ditawarkan dengan skema bagi hasil cost recovery," kata Tutuka.
Baca Juga: SKK Migas Optimalisasi Wilayah Kerja Tumpang Tindih PEP dan PHSS
Pada ketiga WK itu, Tutuka menyebut jadwal akses bidding dokumen dimulai pada 10 April 2023 dan batas waktu penyampaian dokumen tanggal 9 Mei 2023 mendatang.
Lebih lanjut, pemerintah memberikan beberapa penawaran menarik kepada investor untuk ketiga wilayah kerja tersebut, seperti sharing split, FTP sebesar 10% shareable, signature bonus open bid, serta kontrak bagi hasil yang menggunakan skema cost recovery sesuai dengan badan usaha dan pelaksana studi bersama, nilai kontrak mencakup pengusahaan migas konvensional dan non-konvensional.
Selain itu, DMO Price pun telah ditetapkan 100% dari ICP, tidak ada kewajiban untuk pengembalian sebagian WK pada tiga tahun pertama, penghapusan cost ceiling untuk cost recovery, dan kemudahan mengakses data melalui mekanisme keanggotaan.
"Kontraktor juga akan memperoleh fasilitas perpajakan sesuai peraturan yang berlaku, serta apabila terdapat kendala keekonomian, kontraktor dapat mengajukan insentif yang diperlukan untuk pengembangan lapangan," ucap Tutuka.