c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

27 September 2024

12:25 WIB

Pemerintah Bidik Kapasitas PLTB Tembus 5 GW Tahun 2030

Tak sebatas menjadi sumber energi, PLTB juga bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata, seperti yang ada di Belanda.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Pemerintah Bidik Kapasitas PLTB Tembus 5 GW Tahun 2030</p>
<p>Pemerintah Bidik Kapasitas PLTB Tembus 5 GW Tahun 2030</p>

Ilustrasi. Warga berjalan dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Senin (6/5/2024). Antara Foto/Hasrul Said

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sebesar 5 gigawatt (GW) hingga tahun 2030 mendatang.

Target tersebut menjadi pembahasan Kementerian ESDM bersama PT PLN di dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2035, serta Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

"Saat ini RUKN sedang dibahas, selanjutnya dibuat RUPTL baru dan di dalamnya target 5 tahun ke depan. Kita sudah tahu langkahnya 5 GW, jadi sampai dengan tahun 2030 kita butuh 5 GW dari angin," ucap Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, Jumat (27/9).

Indonesia sendiri diketahui punya potensi sumber daya angin atau bayu yang sangat besar. Potensi sumber angin itu bahkan menjadi nomor dua terbesar setelah energi surya dalam hal energi baru dan terbarukan (EBT).

Tak tanggung-tanggung, Kementerian ESDM mencatat potensi angin di Indonesia mencapai 154,6 GW, terdiri dari angin onshore 60,4 GW dan potensi angin di laut lepas (offshore) sebesar 94,2 GW.

Baca Juga: BREN Bidik Peningkatan Kapasitas PLTP Dan PLTB

Potensi itu mayoritas berada di wilayah timur Indonesia, yakni Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Ketiga kawasan tersebut diketahui mendominasi 40% dari total potensi angin secara nasional.

Sayangnya, potensi angin yang dimanfaatkan menjadi PLTB hingga tahun ini masih sangat kecil, yakni sebesar 152,3 MW. Sedangkan, pemerintah membidik kapasitas PLTB terpasang bisa mencapai 37 GW pada tahun 2060 mendatang.

"Potensi yang dimanfaatkan menjadi PLTB hingga tahun 2024 ini masih sebesar 152,3 MW. Pemerintah menargetkan pada tahun 2060 nanti, kapasitas terpasang PLTB akan menjadi 37 GW," tambah Eniya.

Selain sebagai sumber energi, PLTB disebutkannya juga bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata seperti yang ada di Eropa, khususnya Belanda. Bahkan, Belanda sampai mendapat julukan 'Negeri Kincir Angin'.

Baca Juga: Optimalisasi Geothermal Dorong Perekonomian Di 3T

"Potensi angin di Indonesia juga berada di daerah-daerah wisata seperti di wilayah Indonesia Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Bagian Timur dan Jawa Bagian Selatan," kata dia.

Lebih lanjut, Eniya menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk dunia internasional sebagai kunci pengelolaan investasi atas penyediaan tenaga listrik berbasis EBT, khususnya yang berasal dari angin.

Dirinya juga berterima kasih atas kesediaan Energy Transition Partnership-United Nations Office for Project Services (ETP-UNOPS) untuk memfasilitasi pengembangan serangkaian studi dalam mengembangkan PLTB di Indonesia.

"Terima kasih atas dukungan yang tinggi untuk rekomendasi yang akan diberikan oleh UNOPS sebagai upaya strategis untuk mempercepat pengembangan energi angin di Indonesia, dan kita bersama bisa mewujudkan dan memajukan sektor energi terbarukan di Indonesia," pungkas Eniya Listiani Dewi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar