14 Mei 2024
10:28 WIB
BREN Bidik Peningkatan Kapasitas PLTP Dan PLTB
Penambahan kapasitas dan pengembangan aset greenfield PLTP jadi bagian strategi pertumbuhan BREN. Sedangkan untuk PLTB, ada tiga proyek yang tengah dikembangkan.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Warga berjalan dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Senin (6/5/2024). Antara Foto/Hasrul Said
JAKARTA - Emiten milik Pengusaha Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) tengah membidik peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) serta pembangkit listrik tenaga bayu atau angin (PLTB) yang mereka kelola.
Sebagaimana diketahui, BREN merupakan salah satu produsen geothermal di Indonesia dengan PLTP Wayang Windu, PLTP Salak, serta PLTP Darajat sebagai aset kelolaannya. Ketiga pembangkit panas bumi itu diketahui berada di Provinsi Jawa Barat.
Secara total, saat ini BREN mengoperasikan PLTP dengan kapasitas 886 MW, terdiri dari PLTP Salak 381 MW, PLTP Wayang Windu 230,5 MW, serta PLTP Darajat 274,5 MW.
Baca Juga: Pendapatan BREN Kuartal I 2024 Turun Tipis 1,4%
Presiden Direktur Barito Renewables Energy Hendra Soetjipto Tan mengungkapkan pihaknya berencana menambah 116 MW kapasitas pada aset yang telah beroperasi. Oleh karena itu, kapasitas PLTP yang dioperasikan BREN ke depan bakal mencapai 902 MW.
"Ini menunjukkan potensi maksimum kapasitas geothermal yang kami usahakan. Pertama, dengan menambah kapasitas pada aset kami yang sudah beroperasi sebesar 116 MW," ujar Hendra dalam Public Expose Insidentil yang digelar secara daring, Senin (13/5).
Tak hanya itu, BREN juga tengah melakukan eksplorasi di Sekincau Selatan dan Hamiding sebagai komitmen mengembangkan aset-aset greenfield.
Kedua wilayah yang terletak di Sumatra dan Maluku Utara itu masing-masing memiliki potensi panas bumi di kisaran 500 MW. Dengan begitu, BREN bisa menambah kapasitas PLTP sekitar 1 GW ke depannya.
"Kemudian pengembangan area baru di Sekincau Selatan dan Maluku Utara, potensi total kapasitas geothermal yang bisa kami kelola ke depan adalah lebih kurang 2.000 MW," sebut dia.
Sementara untuk tenaga angin, saat ini BREN punya 100% saham di PLTB Sidrap 1 yang sudah beroperasi dengan kapasitas 78 MW. Selain itu, Hendra menjelaskan perusahaan juga punya separuh saham di PLTB Sidrap 2, Sukabumi, serta Lombok.
Ketiga PLTB yang masih dalam tahap eksplorasi itu punya total potensi kapasitas sebesar 318 MW, terdiri dari PLTB Sidrap 2 69 MW, PLTB Sukabumi 150 MW, serta PLTB Lombok 99 MW.
"Ke depan akan dikembangkan di Sukabumi, Lombok, dan Sidrap 2 sehingga potensi total PLTB yang kami perkirakan bisa kami kembangkan adalah 396 MW," tandas Hendra.
Baca Juga: Optimalisasi Geothermal Dorong Perekonomian Di 3T
Rencana penambahan kapasitas dan pengembangan aset greenfield sendiri merupakan bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan. Di luar itu, perusahaan juga berkomitmen mengoperasikan pembangkit listrik secara efisien pada kapasitas yang optimal.
Strategi lainnya, sambung Hendra Soetjipto, ialah memanfaatkan kredensial hijau lewat penjualan kredit karbon serta Renewable Energy Certificate (REC), serta mengakuisisi proyek-proyek energi terbarukan.
"Strategi kelima adalah memperluas operasi panas bumi atau mengakuisisi proyek energi terbarukan lainnya baik di Indonesia maupun luar negeri," pungkasnya.