c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 Maret 2024

14:21 WIB

Pascaserangkaian Tes, PLTGU Jawa-1 Siap Beroperasi

PLTGU Jawa-1 bakal jadi pembangkit terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dan dilengkapi dengan sistem regasifikasi

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Pascaserangkaian Tes, PLTGU Jawa-1 Siap Beroperasi
Pascaserangkaian Tes, PLTGU Jawa-1 Siap Beroperasi
Petugas memeriksa instalasi listrik di Gardu Induk Muara Tawar, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Antara Foto/Risky Andrianto

JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 siap beroperasi secara penuh dengan kapasitas sekitar 1,76 GW setelah melalui serangkaian tes seperti plant reliability run & net dependable capacity test beberapa waktu lalu.

PLTGU yang dikelola oleh PT Jawa Satu Power (JSP) itu terletak di Karawang, Jawa Barat dan dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE) dengan kepemilikan 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%.

Dengan dilewatinya serangkaian tes, Indonesia ke depan bakal memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara yang turut dilengkapi oleh sistem regasifikasi.

CEO Pertamina NRE John Anis lewat keterangan tertulisnya mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh jajaran manajemen JSP atas kerja keras merampungkan mega proyek tersebut.

"Dukungan dari semua pihak terus diharapkan agar PLTGU Jawa-1 dapat menunjukkan operational excellence dan bisa membawa manfaat optimal bagi Pertamina dan NKRI," sebutnya, Sabtu (30/3).

Baca Juga: PLTGU Muara Tawar Ditargetkan Beroperasi Akhir 2022

PLTGU Jawa-1 sendiri merupakan pembangkit listrik yang mengintegrasikan floating storage regasification unit (FSRU) dengan unit pembangkit listrik berkapasitas 1.760 MW yang terdiri dari dua unit pembangkit, masing-masing berkapasitas 880 MW.

Proyek tersebut menghubungkan ketersediaan pasokan gas di Papua dengan kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali. Khusus untuk unit 2, diketahui telah beroperasi secara komersial per Desember 2023 lalu.

"Dengan semua keunikan instalasinya, PLTGU Jawa-1 bisa menjadi salah satu pilar transisi energi yang menjadi kebanggaan Pertamina maupun Indonesia," tambah John.

Sementara itu, Direktur Utama JSP Asistia Semiawan menerangkan pihaknya telah menyelesaikan proses formal administratif. Dia berharap rangkaian proses selanjutnya bisa berjalan lancar sehingga JSP dapat menyediakan listrik lewat kolaborasi bersama PT PLN (Persero) selaku mitra strategis.

"Saya mewakili jajaran manajemen JSP berterima kasih atas dukungan semua pihak yang memberi kepercayaan pada kami. Semoga semuanya lancar dan kami bisa berkontribusi penyediaan listrik melalui kolaborasi bersama mitra strategis kami yakni PLN," kata Asistia.

Keunggulan
Proyek PLTGU Jawa-1 sendiri digadang-gadang bakal lebih efisien karena menggunakan teknologi generasi terbaru, yakni single shaft combined cycle gas turbine sehingga harga jual listrik menjadi kompetitif.

Selain itu dari sisi operasional, pembangkit tersebut memiliki teknologi black start capability untuk melakukan self start up pada saat grid untuk imported power tidak tersedia.

Tak tanggung-tanggung, John Anis menerangkan teknologi terbaru yang diterapkan di PLTGU Jawa-1 diproyeksi bisa menekan emisi karbon sebesar 3,3 juta ton setara karbon dioksida (TCO2e) per tahunnya.

"Dengan teknologi yang mutakhir, PLTGU Jawa-1 diproyeksikan akan menekan emisi karbon sebesar 3,3 juta TCO2e per tahun. Angka yang sangat signifikan untuk kontribusi terhadap net zero emission," ujarnya.

Baca Juga: Sistem NOx Buat PLTGU Jawa 2 Ramah Lingkungan

Ditambah lagi, PLTGU Jawa-1 juga menggunakan teknologi closed loop cooling tower system guna meningkatkan keandalan dalam pengurangan volume air laut sebagai pendukung operasional pembangkit.

Sedangkan untuk sumber bahan bakar, PLTGU Jawa-1 bakal menggunakan LNG sehingga emisi gas rumah kaca yang dihasilkan bisa lebih rendah dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara maupun BBM.

"Gas alam berperan sangat strategis untuk dalam periode transisi energi, di mana akan turut mendukung ketahanan energi nasional, serta emisinya yang rendah menempatkannya ke dalam kategori energi bersih," pungkas John Anis.

Powered by Froala Editor


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar