14 Februari 2023
17:04 WIB
Editor: Fin Harini
TANGERANG SELATAN – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance/IDX: BFIN) membukukan pertumbuhan kinerja pada 2022. Hingga akhir tahun lalu, BFI Finance berhasil membukukan pertumbuhan laba hingga 59,69%. Dari Rp1,13 triliun di 2021 menjadi Rp1,80 triliun di 2022.
BFI Finance juga membukukan aset Rp22 triliun, tumbuh melesat 40,3% year-on-year (yoy). Capaian ini didukung total pembiayaan baru (booking) tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan, yakni Rp20 triliun atau naik 52,7% yoy.
“BFI Finance berhasil meminimalisir dampak pandemi dan mengembalikan pertumbuhan bisnis sepanjang tahun 2022 ke level yang lebih tinggi dari posisi prapandemi serta di atas rata-rata industri,” Sudjono, Finance Director BFI Finance, memaparkan dalam siaran pers, Selasa (14/2).
Ia menambahkan, berbagai keputusan strategis dan pemutakhiran proses bisnis sepanjang pandemi kemarin telah memberikan hasil yang baik di tahun 2022.
Hal ini ditandai dengan pertumbuhan yang sehat juga tingkat risiko yang terkendali, di mana nilai pencadangan, kualitas aset, dan seluruh rasio penting keuangan yang menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Capaian positif tersebut, lanjutnya, tak lepas dari peningkatan mobilitas masyarakat, serta daya konsumsi yang mulai menggeliat. Perekonomian nasional yang kondusif sepanjang tahun lalu juga jadi faktor pendukung. Sepanjang 2022, ekonomi tumbuh ditunjang oleh ekspor yang gencar dibarengi derasnya aliran investasi ke berbagai sektor usaha.
“Industri pembiayaan nasional ikut terkerek dengan tren pertumbuhan dan kualitas yang baik sepanjang tahun berjalan,” katanya.
Baca Juga: BFI Finance Alami Pertumbuhan Signifikan Pada Kuartal III/2022
Walaupun terjadi peningkatan inflasi akibat ancaman resesi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global dan berimbas pada kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak empat kali selama tahun 2022, dari 3,5% menjadi 5,5%, tetapi secara keseluruhan dampaknya dapat dikendalikan.
Piutang pembiayaan yang dikelola tercatat Rp20,5 triliun atau tumbuh 40,7% yoy dengan portofolio pembiayaan roda empat sebesar 67,3%, alat berat dan mesin 13,0%, roda dua 11,9%, pembiayaan agunan sertifikat rumah dan ruko (property-backed financing) 4,2%, serta syariah sebesar 3,6%.
Di awal pandemi covid-19, BFI Finance telah menyalurkan relaksasi kredit kepada lebih dari sepertiga konsumen yang berhak. Sejalan dengan normalisasi kegiatan ekonomi masyarakat, restrukturisasi kredit juga terus menurun secara masif di tahun 2022 dengan konsumen tersisa tinggal 1,6% dan kontrak restrukturisasi yang masih aktif hanya tersisa 0,4% dari nilai total piutang pembiayaan.
Dari kombinasi total pendapatan yang meningkat 30,6% dan biaya operasional yang terkendali, BFI Finance berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 59,7% yoy senilai Rp1,8 triliun. BFI Finance juga membukukan Return on Assets (RoA) dan Return on Equity (RoE) yang masing-masing berada di posisi 12,2% dan 21,9%.
“BFI Finance secara konsisten mencatatkan RoA dan RoE di atas rata-rata industri tahun 2022, yakni RoA sebesar 5,7% dan RoE sebesar 14,4%,” ujar Sudjono, seraya mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2022.
Kualitas Pembiayaan Membaik
Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) juga sukses ditekan di angka bruto 1,00% atau turun 25 bps yoy dengan NPF coverage berada pada angka 4,1 kali. Persentase NPF ini lebih rendah dari rata-rata industri yang dilaporkan mencapai 2,32% per Desember 2022.
Tahun 2022 juga mencatatkan beragam peristiwa penting bagi korporasi. Penawaran tender sukarela oleh Trinugraha Capital & Co SCA selaku pemegang saham pengendali atas saham BFIN telah dinyatakan efektif oleh OJK.
Baca Juga: Paruh I 2022, BFI Finance dan Pinjam Modal Catatkan Kinerja Apik
Selain itu, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan Bank DKI yang ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger sekaligus sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Escrow bersama dengan tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD), yakni Bank Jatim, Bank Papua, dan Bank Kalsel.
BFI Finance juga teken kerja sama fasilitas kredit dengan BCA. Keseluruhan fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung transaksi pembiayaan di Indonesia. Fasilitas ini juga menjadi refleksi visi Perusahaan untuk menjadi mitra keuangan yang terpercaya.
Sudjono mengatakan, rapor kinerja yang apik tahun 2022 menjadi bekal BFI Finance untuk menyongsong tahun 2023 dengan penuh optimisme. Perusahaan tetap fokus pada penyediaan solusi keuangan yang bersifat customer centric dengan menyesuaikan kebutuhan setiap segmen pasar melalui pengembangan teknologi informasi dan kapasitas digitalisasi.
“Setiap langkah ekspansi yang dilakukan BFI Finance selalu dipertimbangkan dengan saksama. Selama manajemen risiko dijaga dengan baik dan disiplin menerapkan good corporate governance, masih ada banyak peluang positif bagi Perusahaan,” tutup Sudjono.