c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Mei 2024

14:12 WIB

Pabrik Motor Listrik Baru di RI Diharapkan Jadi Pemantik Pengusaha Otomotif

Pengamat otomotif melihat pembangunan pabrik motor Sunra Indonesia di dalam negeri bisa menjadi pemantik bagi sederet pengusaha otomotif lain.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

<p>Pabrik Motor Listrik Baru di RI Diharapkan Jadi Pemantik Pengusaha Otomotif</p>
<p>Pabrik Motor Listrik Baru di RI Diharapkan Jadi Pemantik Pengusaha Otomotif</p>

Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Antara Foto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Indonesia akan memiliki pabrik motor listrik baru dengan adanya rencana pembangunan dari PT Sunra Asia Pacific Hi-Tech (Sunra Indonesia) di Kendal, Jawa Tengah. Modal atau investasi pembangunan pabrik itu mencapai US$200 juta atau setara Rp1,9 triliun.

Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai pembangunan pabrik motor listrik tersebut dapat menjadi pemantik untuk deretan perusahaan otomotif lainnya untuk mengikuti jejak Sunra Indonesia.

"Kemungkinan besar pembangunan pabrik motor listrik PT Sunra di Kendal dapat menjadi pemantik bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejak mereka dan membangun pabrik motor listrik di Indonesia," ujarnya kepada Validnews, Selasa (6/5). 

Namun tidak gampang menggaet para kompetitor Sunra Indonesia untuk serta-merta membangun pabrik motor listrik di dalam negeri. Yannes menjelaskan itu karena pihak perusahaan mempertimbangkan banyak aspek.

Baca Juga: Astra Daihatsu Bangun Pabrik Baru Produksi Mobil Listrik dan Hybrid

Yannes menyebutkan di antaranya, pemberian insentif dan kejelasan regulasi mengenai ekosistem dan industri motor listrik dari pemerintah RI. Dia menegaskan para pemain motor listrik akan jeli memperhatikan kedua hal tersebut.

"Karena para kompetitor akan melihat bahwa pemberian insentif dan penyederhanaan regulasi benar-benar harus diantisipasi para pemain EV (electric vehicle) roda dua secara serius," tutur pengamat otomotif itu.

Dilihat dari aspek pasar motor listrik, menurut Yannes, Indonesia adalah pasar terbesar nomor tiga dunia. Dia mengutarakan itu merupakan sinyal positif dan tentunya bakal menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini.

Contohnya, seperti PT Sunra yang berinvestasi US$120 juta untuk membangun pabrik motor listrik di Indonesia. Yannes juga melihat pembangunan pabrik PT Sunra secara normatif akan memberikan dampak positif, baik bagi ekonomi, lingkungan, serta kemajuan teknologi otomotif.

Kendati demikian, dia menegaskan masih banyak aspek yang perlu dibenahi. Menurutnya, pemerintah, industri, dan pengusaha juga perlu membuat langkah strategis mengatasi permasalahan motor listrik yang tengah dihadapi saat ini.

"Perlu adanya langkah-langkah strategis untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, seperti persaingan pasar, infrastruktur pendukung, harga, dan kebijakan pemerintah," kata Yannes. 

Pabrik Sunra Ditargetkan Operasi 2025
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier meletakkan batu pertama menandakan peresmian groundbreaking pabrik motor listrik PT Sunra Asia Pacific Hi-Tech di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

Peletakan batu pertama pabrik Sunra Indonesia juga dihadiri oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko.

Pembangunan pabrik Sunra Indonesia memiliki rencana investasi sebesar US$120 juta. Perusahaan itu telah resmi berinvestasi di pasar Indonesia sejak 2023 dengan skala investasi terbesar di industri kendaraan listrik roda dua.

Chairman Sunra Group Zhang Chongshun mengklaim, pembangunan pabrik Sunra merupakan bentuk komitmen dan dukungan Sunra Indonesia terkait gagasan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan strategi ramah lingkungan dan rendah karbon.

"Kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pemerintah dan mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Evaluasi: Kendala Masifikasi Motor Listrik Dan Langkah Strategis 2024

Zhang juga menyampaikan Pabrik Sunra Indonesia akan dibangun di atas lahan seluas 12,7 hektare. Pembangunan pabrik tersebut dilaksanakan dalam dua tahap, dengan masa konstruksi selama 18 bulan. Setelah itu, pabrik ditargetkan siap beroperasi pada tahun 2025.

Dia menerangkan pabrik motor listrik Sunra dirancang untuk memenuhi kapasitas produksi tahunan dasar mencapai 1 juta unit setelah beroperasi penuh nantinya. Ada 4 proses utama produksi akan dilakukan di pabrik ini, yaitu pembuatan rangka, pengelasan, pengecatan dan perakitan akhir. Pabrik juga akan dilengkapi dengan bengkel motor dan bengkel PACK baterai.

Zhang menambahkan pembangunan konstruksi pabrik pada tahap pertama mencapai 100.000 meter persegi. Setelah seluruh pembangunan pabrik selesai, Sunra Indonesia akan secara aktif mengintegrasikan sumber daya rantai pasokan, menciptakan ekologi rantai pasokan, dan memungkinkan lebih banyak produsen pendukung untuk melakukan lokalisasi di Indonesia.

"Pembangunan pabrik ini tidak hanya akan menambah investasi dalam negeri, menambah pasokan kendaraan ramah lingkungan, namun juga akan membuka peluang baru bagi terciptanya lapangan kerja terutama bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal," klaim Zhang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar