28 November 2023
11:36 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
PASURUAN - VP Operations Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Perkasa Sinagabariang menyampaikan, pihaknya siap untuk meningkatkan kinerja penjualan gas bumi untuk mengoptimalisasi produksi lapangan-lapangan migas yang dimiliki.
Upaya ini ditempuh untuk bisa menyamai dan mendukung target pemerintah dalam mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang.
Saat ini, upaya itu mulai ditempuh HCML dengan menyuplai gas bumi untuk sejumlah industri di wilayah Jawa Timur.
"Hari ini sekitar 220 MMSCFD kita suplai ke industri strategis petrokimia, kita suplai ke industri di Surabaya, serta ke rumah tangga di Pasuruan dan Probolinggo, dan ke PLN," ujarnya dalam kegiatan kunjungan SKK Migas dan Media ke lapangan Gas Metering Station (GMS) HCML di Pasuruan, Senin (27/11).
Adapun, dirinya menjabarkan, saat ini tiga pembeli utama produksi gas bumi HCML antara lain PT Perusahaan Gas Bumi Tbk (PGN), PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta perusahaan swasta lainnya.
Sementara itu, Production Manager HCML Suryo Birowo menyampaikan, rencana pengembangan lapangan gas bumi oleh HCML juga bakal diselaraskan dengan jumlah serapan gas bumi ke depannya. Perusahaan akan menggunakan skema 2-3-3-2 dalam prosesnya.
Baca Juga: Masih Bakal Naik, Produski Gas HCML Ditarget Sentuh 300 MMSCFD
Yakni, mengoptimasi 2 Trillion Cubic Feet (TCF) sumber daya yang sudah ditemui; meningkatkan potensi kerja tiga production hub, dengan pengelolaan hub besar dan kecil; lalu menargetkan produksi HCML menuju 300 MMSCFD gas berkelanjutan; dan mengoptimasi kinerja dua pipa sebagai kanal ekspor, yakni GSMP Pasuruan dan EJGP.
Setidaknya, pada 2024, HCML menargetkan produksi gas bumi dapat mencapai 300 MMSCFD atau meningkat dari jumlah produksi saat ini di kisaran 250 hingga 300 MMSCFD.
"Untuk mencapai 300 MMSCFD itu harus sinkron antara kesiapan kemampuan produksi dengan kemampuan penyerapan," ujar Suryo.
Suryo menjelaskan, kemampuan suplai gas bumi untuk wilayah Jawa Timur masih melebihi jumlah serapan yang ada. Artinya, pasokan masih berlebih. Meski demikian, ke depannya, permintaan gas bumi diprediksi bakal terus meningkat.
Upaya penyerapan gas juga terus dilakukan kepada pembeli produk HCML, dengan mengusulkan realokasi.
“Kita optimalkan penyerapan pembeli gas, termasuk upaya realokasi. Ada beberapa buyer yang alokasinya (gas) besar, tapi kemampuan penyerapannya kecil, kita usulkan untuk realokasi (industri),” ucapnya.
Baca Juga: Sokong Pasokan Gas, HCML Siap Dukung Pengembangan Industri Jatim
Tak ketinggalan, HCML juga akan mengerek kinerja Lapangan BD, satu-satunya lapangan migas kelolaan yang menghasilkan kondensat. Upaya dilakukan sambil menjaga keandalan fasilitas produksi dengan menjaga performa critical equipment di masing-masing fasilitas.
Suryo juga menyampaikan, HCML juga akan berupaya menghidupkan beberapa sumber gas HCML yang masih mati akibat kendala di di bawah permukaannya (subsurface). “Satu sudah kita kerjakan bulan lalu, satu lagi targetnya di kuartal I/2024,” sebutnya.
Selain potensi permintaan gas dari industri di Jawa Timur, pembangunan fasilitas pendukung seperti Proyek Cirebon-Semarang diyakini juga bakal mendorong suplai gas ke wilayah lain. Pihaknya juga sudah mulai memetakan dan mendekati beberapa industri Jawa Timur yang berminat membangun gas alam cair (LNG).
“Tentu akan kita dekati semua. Intinya, kita tidak hanya fokus ke 1-2 buyer, tapi semua kemungkinan yang ada akan kita usahakan, sehingga ketemu antara kemampuan produksi kita dan kemampuan penyerapan dari pembeli gas," jelasnya.