c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

22 Mei 2025

14:08 WIB

OJK Ungkap Strategi Instrumen Investasi Terbaik untuk Dana Pensiun

OJK menilai SBN dan obligasi masih menjadi instrumen investasi yang dapat memberikan imbal hasil lebih baik untuk dana pensiun.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="auto" id="isPasted">OJK Ungkap Strategi Instrumen Investasi Terbaik untuk Dana Pensiun</p>
<p dir="auto" id="isPasted">OJK Ungkap Strategi Instrumen Investasi Terbaik untuk Dana Pensiun</p>

Ilustrasi pekerja pensiun. Antara/Shutterstock

JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, pihaknya mendorong agar pertumbuhan dana pensiun dapat disalurkan melalui kegiatan investasi yang lebih aman dan menjanjikan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan investasi yang dimaksud juga perlu didasarkan pada karakterisktik dan durasi kewajiban masa kerja peserta (life-cycled funds).

"Dalam rangka mendukung pertumbuhan asset Dana Pensiun yang didasarkan pada karakterisktik dan durasi kewajiban, kami mendorong Dana Pensiun untuk merencanakan kegiatan investasi yang didasarkan pada durasi masa kerja peserta (life-cycled funds)," ujar Ogi dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Kamis (22/5).

Baca Juga: OJK: UMR Naik Bisa Jadi Katalis Positif Industri Dana Pensiun

Sambil menjelaskan perencanaan investasi dana pensiun dengan skema dimaksud, menurutnya, iuran dana pensiun untuk peserta yang baru bekerja sebaiknya diinvestasikan pada investasi yang lebih menghasilkan return lebih tinggi dengan risiko terukur.

Hal tersebut, Ogi katakan dapat dilakukan untuk periode 10-15 tahun pertama. Setelah periode tersebut, kemudian perlu transisi yang baik ke portfolio investasi yang memberikan penghasilan tetap, namun dapat memberikan imbal hasil yang baik, misalnya obligasi.

"Pada periode 5 tahun terakhir menjelang pensiun, investasi sebaiknya ditempatkan pada segmen pasar uang untuk memastikan ketersediaan aset yang likuid untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo," tambahnya.

Pertumbuhan Investasi Dana Pensiun
Lebih lanjut, Ogi mengungkap bahwa per Maret 2025, total investasi Dana Pensiun sukarela telah mencapai Rp371,40 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 2,85% (yoy) dari Maret 2024 yang sebesar Rp361,11 triliun.

Baca Juga: Pengamat Tolak Pekerja Informal Punya Program Dana Pensiun

Dia menyampaikan, instrumen investasi terbesar dana pensiun adalah berupa SBN dengan porsi 37,39%; deposito dengan porsi 23,84; dan Obligasi/sukuk dengan porsi 17,36%.

"Untuk saham, investasinya masih sebesar 5,97% dari total investasi," tambah Ogi.

Dari sisi kepesertaan dana pensiun sukarela, per Maret 2025 adalah sebesar 5,28 juta peserta atau meningkat 1,32% (yoy).

Ogi mengatakan, OJK melihat bahwa peluang penetrasi program pensiun di Indonesia masih cukup besar, khususnya pada sektor informal yang di dalam struktur ketenagakerjaan Indonesia sebesar 58% dari total angkatan kerja. 

"Dengan pengembangan program pensiun untuk pekerja informal khususnya pada DPLK, diharapkan adanya peningkatan kepesertaan dana pensiun," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar