28 Februari 2023
13:20 WIB
JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan indeks literasi keuangan dapat meningkat dan dijaga pada level 65-70%. Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas Tarihoran mengatakan, hal itu dilakukan untuk menutup jarak dengan indeks inklusi keuangan.
Pada 2022, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dirilis oleh OJK menunjukkan indeks literasi keuangan nasional sebesar 49,68% atau di bawah indeks inklusi keuangan yang sebesar 85,10%.
“Kita mengejar paling tidak sama dengan negara lain, indeks literasi kita capai 65 sampai 70% supaya kita agak sedikit lega gap literasi dan inklusi kita tidak terlalu tinggi,” katanya dalam webinar “Milenial Cuan Melek Keuangan” di Jakarta, Selasa (28/2).
Horas mengatakan, OJK juga ingin meningkatkan indeks literasi keuangan mahasiswa yang pada 2022 masih sebesar 45,93% atau lebih rendah dari indeks literasi rata-rata nasional.
“Kami memandang milenial penting diedukasi agar literasi keuangan meningkat secara umum, karena sekarang 1 dari 4 penduduk Indonesia atau sekitar 69 juta jiwa adalah milenial,” katanya.
Baca Juga: Manfaatkan Layanan Keuangan Optimal Dengan Literasi Mumpuni
Ke depan, dia memperkirakan pada 2040 sampai 2045 masyarakat milenial akan mencapai setengah dari total masyarakat Indonesia sehingga peningkatan literasi keuangan perlu diakselerasi.
Berdasarkan survei OJK, hanya 10,7% dari milenial yang dapat menabung, sementara 51,1% menghabiskan pendapatan untuk konsumsi.
“Kalau terjadi sesuatu seperti covid-19, hanya 32% yang mengatakan sanggup bertahan sebulan jika kehilangan pekerjaan dan sebanyak 28% mengatakan hanya sanggup bertahan seminggu,” katanya
OJK saat ini juga memiliki platform learning management system edukasi keuangan (LMSE) yang bisa diakses secara gratis.
Dia mengatakan pada bulan Maret 2023 mendatang, platform tersebut akan dirilis sebagai media pembelajaran bagi peserta Kartu Pra Kerja.
“Kami dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan bekerja sama agar semua orang bisa memanfaatkan modul ini,” katanya.
Literasi Keuangan Lindungi Investor
Dalam kesempatan lain, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, literasi keuangan merupakan bentuk perlindungan terhadap investor pasar modal dari penipuan yang berkedok investasi.
"Tujuan utama edukasi keuangan bukan strategi membuat investor menjadi sukses, tetapi ini lebih kepada bagaimana kita memahami pasar modal, mengantisipasi risiko," kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik saat menghadiri pencanangan literasi dan inklusi pasar modal kepada 1.000 anggota Tim Penggerak PKK Kota Palu, Sulteng, Selasa (28/2) sebagaimana dilansir Antara.
Dia menjelaskan, literasi dan edukasi keuangan sebagai pintu masuk mengembangkan keterampilan pengelolaan keuangan melalui bisnis investasi pasar modal.
Oleh karena itu, melalui literasi dan inklusi ini untuk lebih memahami instrumen, saham, dan manajemen pengelolaan risiko.
Investasi saham adalah salah satu investasi yang berisiko, tetapi investasi ini juga dapat mempercepat tujuan keuangan, bila penggunanya memahami manajemen risiko.
"Siapa pun bisa melantai di pasar saham tanpa harus mengeluarkan modal besar, dan anggota Tim Penggerak PKK sangat potensial memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan tujuan keuangan penggunanya," ujarnya.
Baca Juga: OJK: Galeri Investasi BEI Penting Tingkatkan Literasi Pasar Modal
Menurut data BEI, jumlah investor di bursa saham Sulawesi Tengah (Sulteng) pada tahun 2022 mengalami peningkatan signifikan sebanyak 17.406 single investor identifikasi (SID), atau bertambah 4.275 investor dibandingkan tahun 2021 yang hanya 13.131 SID, dan dilihat dari statistik dominasi investor tercatat Kota Palu memiliki 7.726 SID, disusul Kabupaten Banggai 1.900 SID.
Kemudian, nilai transaksi bursa saham juga meningkat pesat senilai Rp7,6 triliun dibandingkan 2021 hanya sekitar Rp6,7 triliun, dengan nilai transaksi sebesar itu maka tergambar animo masyarakat ikut melantai di pasar modal sangat positif.
"Dari giat ini, 1.000 anggota Tim Penggerak PKK Kota Palu diberikan akses rekening efek melalui PT Phintraco Sekuritas sebagai mitra BEI untuk digunakan melantai di bursa saham," katanya.
Kesempatan itu juga, BEI memberikan 550 paket bantuan benih sayuran kepada anggota Tim Penggerak PKK untuk dikembangkan dengan harapan dapat membantu meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga.