c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

11 Februari 2025

19:40 WIB

OJK: Sektor Jasa Keuangan Awal 2025 Terjaga Stabil

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 30 Januari 2025 menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) terjaga di tengah dinamika perekonomian global dan domestik.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">OJK: Sektor Jasa Keuangan Awal 2025 Terjaga Stabil</p>
<p id="isPasted">OJK: Sektor Jasa Keuangan Awal 2025 Terjaga Stabil</p>

Konferensi Pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 di Jakarta, Selasa (11/2). ValidNewsID/ Fitriana Monica Sari

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan sektor jasa keuangan pada Januari 2025 terjaga stabil di tengah dinamika perekonomian global dan domestik.

"Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Januari 2025 menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) terjaga stabil di tengah dinamika perekonomian global dan domestik," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PITJK) 2025 di Jakarta, Selasa (11/2).

Kendati demikian, OJK memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 masih akan berada dalam level terbatas.

Lebih lanjut, Mahendra menuturkan, perkembangan terkini perekonomian global menunjukkan pergerakan yang cenderung sideways dengan aktivitas manufaktur dan perdagangan global yang menunjukkan pelemahan.

Baca Juga: OJK Ramal Penghimpunan Dana Pasar Modal 2025 Turun Jadi Rp220 T

"Hal ini mendorong stance bank sentral global sedikit dovish ke depan dengan mayoritas bank sentral menurunkan suku bunga kebijakan dalam tiga bulan terakhir," imbuhnya.

Di Amerika Serikat (AS), lanjutnya, perekonomian dan data ketenagakerjaan tumbuh solid dengan tekanan inflasi yang mereda mendorong perkiraan pasar akan pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) lebih cepat.

Meskipun probabilitas pemangkasan pertama tahun 2025 di bulan Mei meningkat, namun pasar terus mencermati arah kebijakan Presiden Trump yang turut memengaruhi kenaikan volatilitas pasar keuangan dan ekspektasi inflasi.

Sementara di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi tercatat tumbuh 5,4% secara tahunan (year on year/yoy), di atas ekspektasi pasar seiring peningkatan pada sektor real estate dan jasa keuangan.

Namun, permintaan masih cenderung tertahan tercermin dari data Consumer Price Index (CPI) yang mencapai 0,2% dan Producer Price Index (PPI) yang melanjutkan kontraksi.

Baca Juga: OJK Canangkan Empat Kebijakan Prioritas Di 2025

Di sisi lain, pertumbuhan ekspor mendorong surplus neraca perdagangan yang tinggi dan mencapai US$992,16 miliar sepanjang tahun 2024.

Sedangkan dari sisi domestik, kata Mahendra, kinerja perekonomian terjaga stabil dengan sepanjang 2024 perekonomian tercatat tumbuh 5,03%.

Tingkat inflasi headline (CPI) stabil di level 1,57% yoy dengan inflasi inti 2,26% yoy.

Surplus neraca perdagangan juga berlanjut dan cadangan devisa meningkat. Sementara itu, PMI Manufaktur tercatat stabil di zona ekspansi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar