c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

07 Januari 2025

19:12 WIB

OJK: Penyaluran Kredit Perbankan November 2024 Tumbuh 10,79%

OJK mencatat penyaluran kredit perbankan pada November 2024 masih tumbuh double digit.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">OJK: Penyaluran Kredit Perbankan November 2024 Tumbuh 10,79%</p>
<p id="isPasted">OJK: Penyaluran Kredit Perbankan November 2024 Tumbuh 10,79%</p>

Karyawan memegang uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Antara Foto/Aprillio Akbar 

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut penyaluran kredit perbankan pada November 2024 masih tumbuh double digit, yakni sebesar 10,79% secara tahunan (year on year/yoy) atau menjadi Rp7.717 triliun.

“Pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,79% yoy,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers secara daring, Selasa (7/1).

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif. Pada November 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 7,54% (yoy) menjadi Rp8.836 triliun.

“Dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan yang terbesar,” imbuh Dian.

Baca Juga: BI: Kredit Perbankan November 2024 Tumbuh Melambat Ke 10,79%

Sementara itu, lanjutnya, likuiditas industri perbankan pada November 2024 juga tetap memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 112,94% dan 25,57%.

“Masih jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%,” tegas Dian.

Selain itu, kualitas kredit disebutnya tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,19% dan NPL net sebesar 0,75%. Kemudian, untuk loan at risk (LAR) menunjukan tren penurunan menjadi sebesar 9,82%.

“Rasio LAR tersebut sudah lebih rendah dibandingkan level sebelum pandemi, yaitu sebesar 9,93% pada Desember 2019," paparnya.

Secara umum, Dian menyampaikan, tingkat profitabilitas bank atau ROA (return on asset) menjadi 2,69% dan permodalan (CAR) perbankan yang tinggi sebesar 26,92%.

“Ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global,” ujar Dian.

Di sisi lain, produk kredit buy now pay later (BNPL) yang dilaksanakan oleh perbankan tercatat sebesar 0,2%, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan (yoy).

Baca Juga: OJK: Penyaluran Kredit Perbankan September 2024 Tumbuh 10,85%

Per November 2024, baki kredit BNPL tumbuh sebesar 42,68% (yoy) menjadi sebesar Rp21,70 triliun, dengan jumlah rekening 24,51 juta.

“Ini sebetulnya menunjukkan bahwa memang bank sendiri melaksanakan ekspansi kredit yang terkait dengan konsumsi itu cukup signifikan melalui paylater. Ini tentu saya kira menunjukkan concern perbankan kita terhadap kebutuhan masyarakat secara umum, masyarakat yang membutuhkan dalam level yang sebetulnya bisa dikatakan kreditnya adalah kredit kecil,” pungkas Dian.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar