c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

02 November 2024

08:23 WIB

OJK: Penyaluran Kredit Perbankan September 2024 Tumbuh 10,85%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut  pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,85% yoy pada September 2024.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>OJK: Penyaluran Kredit Perbankan September 2024 Tumbuh 10,85% </p>
<p>OJK: Penyaluran Kredit Perbankan September 2024 Tumbuh 10,85% </p>

Karyawan meletakkan uang pecahan Rp50.000 di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Antara Foto/Aprillio Akbar

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pertumbuhan penyaluran kredit yang masih melanjutkan double digit growth.

"Pada September 2024, pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,85% yoy, di mana sebelumnya pada Agustus 2024 sebesar 11,40% menjadi Rp7.579,25 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers secara daring, Jumat (1/11).

Berdasarkan jenis penggunaan, Dian menjelaskan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi, yaitu sebesar 12,26%. Kemudian diikuti oleh Kredit Konsumsi 10,88%, sedangkan Kredit Modal Kerja 10,01%. 

Ditinjau dari kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit, yaitu sebesar 12,80% yoy. 

Berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 15,43%, sementara kredit UMKM juga tetap tumbuh sebesar 5,04%.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,04 persen yoy dari Agustus 2024 yang sebesar 7,01% yoy menjadi Rp8.720,78 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 9,38%, 7,30%, dan 4,95% yoy.

Dian menyebut, likuiditas industri perbankan pada September 2024 tetap memadai, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 112,66% dan 25,40%, dari sebelumnya pada Agustus 2024 lalu tercatat masing-masing sebesar 112,92% dan 25,40%, keduanya masih di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 222,64% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di level 129,50%, mengindikasikan ketahanan likuditas jangka pendek dan pendanaan jangka panjang industri perbankan ke depan yang solid.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,21% dari Agustus 2024 sebesar 2,26% dan NPL net sebesar 0,78% dari Agustus 2024 sebesar 0,78%.

Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,11% dari Agustus 2024 sebesar 10,17%. Rasio LaR tersebut juga mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93% pada Desember 2019.

Secara umum, tingkat profitabilitas bank (ROA) meningkat ke 2,73% dari Agustus 2024 sebesar 2,69%, menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.

Ketahanan perbankan juga tetap kuat tecermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi dan meningkat, yaitu sebesar 26,85% dari Agustus 2024 sebesar 26,69% dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.

Porsi produk kredit buy now pay later (BNPL) perbankan sebesar 0,26%, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. 

Per September 2024 baki debet kredit BNPL tumbuh 46,42% yoy dari Agustus 2024 sebesar 40,68% menjadi Rp19,81 triliun, dengan total jumlah rekening 19,82 juta dari Agustus 2024 sebesar 18,95 juta.

Dalam rangka pemberantasan judi online yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, OJK telah meminta perbankan untuk melakukan pemblokiran terhadap lebih dari 8.000 rekening yang berasal dari data Kementerian Komunikasi dan Digital dahulu Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta meminta perbankan menutup rekening yang berada dalam satu Customer Identification File (CIF) yang sama.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar