30 Agustus 2025
10:28 WIB
OJK: Generasi Muda Motor Pertumbuhan Investor Pasar Modal
OJK mendorong pertumbuhan investor muda di pasar modal untuk memperluas akses keuangan di masyarakat dan memperkuat kontribusi pasar modal ke perekonomian.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
OJK melaksanakan acara Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu di kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jumat (29/8). Dok OJK
PURWOKERTO - OJK terus mendorong pertumbuhan investor di pasar modal, khususnya di kalangan generasi muda untuk memperluas akses keuangan di masyarakat dan memperkuat kontribusi pasar modal ke perekonomian.
“Pertumbuhan jumlah investor muda tentunya memberikan kontribusi yang sangat positif bagi pasar modal Indonesia yang diharapkan dapat mendorong stabilitas dan juga likuiditas di pasar modal,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam acara Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu di kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jumat (29/8).
Baca Juga: Investor Pasar Modal Tembus 17,59 Juta, Didominasi Generasi Muda
Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar 1.000 mahasiswa itu, Inarno menyampaikan, jumlah investor pasar modal hingga pertengahan Agustus ini tercatat 17,6 juta, dengan 54% di antaranya berasal dari kelompok usia di bawah 30 tahun.
Banyumas merupakan daerah dengan jumlah investor kedua terbanyak di Jawa Tengah setelah Semarang, dengan jumlah investor pasar modal telah mencapai 108 ribu.
Inarno juga menegaskan pentingnya generasi muda memahami investasi yang benar mampu menjadi duta literasi dan inklusi keuangan di lingkungan keluarga sekaligus masyarakat.
“Peran generasi muda yang melek investasi diharapkan mampu berinvestasi dengan bijak di pasar modal dan tentunya yang paling penting dapat terhindar dari penipuan berkedok investasi yang saat ini sedang marak di media sosial,” ujar Inarno.
Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025 yang digelar di Purwokerto dilakukan pada 27-29 Agustus 2025 dan digelar OJK bersinergi dengan Self-Regulatory Organizations (SRO), yaitu BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pemda dan berbagai pemangku kepentingan lain.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya OJK dalam memperkuat pemahaman masyarakat serta mendorong pemanfaatan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan bagi perusahaan, UKM, dan masyarakat.
Penyelenggaraan SEPMT 2025
Penyelenggaraan SEPMT 2025 di Purwokerto juga menjadi rangkaian kegiatan peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, yang menegaskan komitmen OJK dan SRO dalam memperluas akses serta memperkuat kontribusi pasar modal bagi pembangunan ekonomi nasional.
Baca Juga: BEI Gaet Influencer, Edukasi Investasi Pasar Modal Generasi Muda
Kegiatan juga dihadiri Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman, Direktur Utama Kliring Penjaminan Efek Indonesia Iding Pardi, Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Samsul Hidayat, Rektor Universitas Jenderal Soedirman Akhmad Sodiq, dan Kepala OJK Purwokerto Haramain Billady.
Akhmad Sodiq mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Kuliah Umum di Universitas Jenderal Soedirman yang dapat meningkatkan literasi finansial mahasiswa khususnya di bidang pasar modal serta kewaspadaan atas pinjaman online yang tidak bertanggung jawab.
“Kami sangat berharap adik-adik melalui materi pada kuliah umum hari ini tingkatkan literasi untuk diri sendiri, literasi untuk saudara-saudara, teman sebaya dan juga kalau anda pulang ke kampung halaman, berikan edukasi nanti yang diperoleh melalui materi pada hari ini,” kata Akhmad.
SEPMT 2025 di Purwokerto melibatkan berbagai kalangan dengan kegiatan utama, antara lain sosialisasi Perempuan Cerdas Investasi di Pasar Modal bersama Tim Penggerak PKK Banyumas dan Purbalingga, yang menekankan peran perempuan dalam menjaga kesehatan finansial keluarga sekaligus melindungi diri dari investasi ilegal.
Kemudian, sosialisasi Pasar Modal sebagai Alternatif Pendanaan Perusahaan untuk mendorong pemanfaatan pasar modal bagi UKM dan perusahaan daerah; Kuliah Umum Universitas Wijayakusuma Purwokerto dan Universitas Jenderal Soedirman untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap investasi pasar modal.
Baca Juga: Mau Jadi Investor Saham? Ini Pesan Lo Kheng Hong Buat Generasi Muda
Dalam rangkaian SEPMT ini, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyambut baik inisiatif OJK dan berharap UKM di Banyumas dapat semakin berani memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan agar mampu menghadapi dinamika ekonomi yang terus berubah.
Kabupaten Banyumas memiliki potensi besar dalam pertumbuhan investor dan pemanfaatan pasar modal. Tercatat jumlah investor pasar modal di Banyumas telah mencapai 108 ribu, tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Semarang.
Selain itu, Kabupaten Banyumas memiliki potensi ekonomi daerah yang ditopang oleh UKM. Sejumlah 100 ribu UKM telah berkontribusi besar terhadap perekonomian Banyumas.
Melalui SEPMT 2025, OJK berharap dapat memperkuat ekosistem pasar modal yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing, sekaligus memberikan perlindungan kepada masyarakat dari investasi ilegal.
Kehadiran SEPMT di Banyumas juga diharapkan menjadi momentum bagi UKM, generasi muda, dan komunitas masyarakat untuk lebih aktif memanfaatkan pasar modal sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha dan perencanaan keuangan.