11 April 2025
11:54 WIB
OJK: 21 Emiten Siap Buyback Saham Tanpa RUPS, Total Anggaran Hampir Rp15 T
Untuk menjaga stabilitas di pasar modal, OJK telah mengambil kebijakan buyback saham tanpa RUPS dan penundaan implementasi pembiayaan transaksi short selling.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Seorang pria memotret layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). AntaraFoto/Akbar Nugroho Gumay
JAKARTA – Sebanyak 21 emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dengan total anggaran mencapai Rp14,97 triliun.
"Pada perkembangannya, hingga 9 April 2025, terdapat 21 emiten yang berencana untuk melakukan buyback tanpa RUPS dengan total anggaran dana buyback sebesar Rp14,97 triliun, hampir mencapai Rp15 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi dalam Konferensi Pers RDKB, Jumat (11/4).
Inarno mengatakan, kebijakan ini merupakan bagian dari langkah strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjaga stabilitas pasar modal di tengah kondisi pasar yang bergejolak.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan keputusan OJK untuk memberikan relaksasi kepada emiten dalam upaya menjaga kepercayaan investor dan mendukung kestabilan harga saham di pasar.
Baca Juga: Pasca IHSG Anjlok, OJK Izinkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS
“Mempertimbangkan kondisi pasar terkini serta untuk menjaga stabilitas di pasar modal, OJK telah mengambil kebijakan buyback saham tanpa RUPS dan penundaan implementasi pembiayaan transaksi short selling,” ujar Inarno.
Sebagai informasi, pada awal Maret lalu, OJK bersama BEI serta pelaku pasar modal dalam negeri telah berunding dan menghasilkan dua opsi, merespons anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan dalam sepekan terakhir.
Hasilnya, pertama akan membuka opsi ditundanya penerapan short selling, kedua mengkaji buyback atau pembelian kembali saham tanpa menggelar Rapat Umum Pemegang Saham.
Hingga 9 April 2025, dari total 21 emiten yang telah menyatakan niat untuk melakukan buyback tanpa RUPS, sebanyak 15 emiten telah merealisasikan aksi korporasi tersebut dengan total nilai buyback mencapai Rp429,72 miliar.
Lebih lanjut, Inarno juga mengungkapkan OJK sebelumnya telah meminta Bursa Efek Indonesia untuk melakukan sejumlah penyesuaian guna menenangkan volatilitas pasar. Penyesuaian tersebut antara lain berupa pengaturan batas trading halt serta pemberlakuan asimetrik auto rejection.
“OJK terus melakukan monitoring atas perkembangan pasar dan tentunya akan mengambil respon kebijakan yang cepat dan tepat dalam memitigasi volatilitas pasar,” imbuhnya.
Baca Juga: OJK Optimistis Banyak Emiten Lakukan Buyback Saham
Sebagai tambahan informasi, sejak pembukaan pasar saham pasca libur lebaran pada tanggal 8 April 2025, indeks harga saham gabungan day-to-day (dtd) mengalami penurunan sebesar 7,9% dari 6.510 ke level 5.996 dan sempat mengalami halting selama 30 menit pada pukul 09.00.
Namun demikian, tekanan sedikit berkurang pada tanggal 9 April, di mana day-to-date tercatat 0,47% atau di level 5.967. Lantas, pada 10 April 2025 tercatat hasil positif yakni penutupan IHSG pada level 6.254 atau secara (dtd) naik sebesar 4,79% walaupun secara year-to-date (ytd) masih turun sebesar 11,67%.
Pasar saham domestik ditutup sebesar 3,83% month-to-date (mtd) pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62 atau ytd melemah sebesar 8,04%.
Ada pun nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.126 triliun atau naik 2,27% mtd, namun secara ytd turun sebesar 9,80%. Sementara itu, non-resident mencatatkan net sales sebesar Rp8,02 triliun mtd dan ytd masih terdapat net sales sebesar Rp29,92 triliun.