c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

02 Juni 2025

20:14 WIB

Nilai Tukar Petani Mei 2025 naik 0,07%, Ini Penyebabnya

BPS melaporkan NTP Mei 2025 naik 0,07%. Komoditas cabai rawit, bawang merah, cabai merah, dan kelapa sawit menyumbang penurunan It yang lebih kecil dari penurunan Ib.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Nilai Tukar Petani Mei 2025 naik 0,07%, Ini Penyebabnya</p>
<p id="isPasted">Nilai Tukar Petani Mei 2025 naik 0,07%, Ini Penyebabnya</p>

Petani memanen bawang merah di Alahan Panjang, Solok, Sumatera Barat, Minggu (20/4/2025). AntaraFoto /Iggoy el Fitra

JAKARTA - Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengungkapkan nilai tukar petani (NTP) pada Mei 2025 tercatat naik 0,07% dari April 2025 atau menjadi 121,15. Kenaikan ini terjadi, karena meskipun Indeks harga yang diterima petani (It) turun, namun penurunannya lebih sedikit dibandingkan Indeks harga yang harus dibayar petani (Ib).

Diketahui, pada Mei 2025, It petani turun sebesar 0,24%. Sementara untuk Ib petani turun lebih dalam sebesar 0,31%.

"Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan It adalah cabai rawit, bawang merah, cabai merah, dan kelapa sawit," ujar Pudji dalam pemaparannya di konferensi pers rilis BPS, Senin (2/6).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Baca Juga: Maret 2025, Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan Merosot 0,57%

Namun jika dilihat lebih rinci, terdapat subsektor yang mengalami penurunan NTP. Yakni, subsektor tanaman hortikultura merupakan subsektor yang mengalami penurunan NTP terdalam yakni mencapai 8,07%.

Penurunan NTP pada subsektor hortikultura menurut Pudji terjadi karena It turun lebih besar dibandingkan Ib, masing-masing turun 8,36% dan 0,31%.

"Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan It adalah cabai rawit, bawang merah, cabai merah, dan kentang," jelasnya.

Berikutnya, NTP Perikanan juga turun sebesar 0,02%, karena It turun 0,2% sedangkan Ib turun 0,18%. Nilai Tukar Nelayan (NTN) turun 0,06%, didorong penurunan It sebesar 0,27% atau lebih besar dari penurunan Ib sebesar 0,22%.

"Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan It untuk nilai tukar nelayan ini adalah tongkol, selar, ketamba, dan juga cakalang," lanjutnya.

Baca Juga: Turun Tipis, Nilai Tukar Petani Februari 2025 Capai 123,45 Poin

Sebelumnya, Pudji telah menyampaikan kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau merupakan kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi pada Mei 2025 sebesar 0,37%. Komoditas yang yang mendorong deflasi di kelompok ini adalah cabai merah dan cabai rawit, yang masing-masing memberikan andil deflasi sebesar 0,12%. Begitupun komoditas bawang merah, turut memberikan andil deflasi sebesar 0,09%.

Sepanjang tahun berjalan, NTP Januari–Mei 2025 lebih tinggi 3,53% dibandingkan NTP Tahun 2024 pada periode yang sama. Perubahan tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 16,04%.

NTP Januari–Mei 2025 tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yakni sebesar 162,85 dan terendah terjadi pada Subsektor Peternakan yakni sebesar 101,12.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar