c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

25 Juli 2024

11:06 WIB

Naik Tipis, BRI Bukukan Laba Bersih Rp29,9 T Pada Semester I/2024

Laba BRI tumbuh 1,13% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp29,56 triliun.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Naik Tipis, BRI Bukukan Laba Bersih Rp29,9 T Pada Semester I/2024</p>
<p>Naik Tipis, BRI Bukukan Laba Bersih Rp29,9 T Pada Semester I/2024</p>

Ilustrasi. Seorang nasabah BRI sedang bertransaksi menggunakan internet banking. Dok. BRI

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) membukukan laba bersih Rp29,9 triliun pada semester I/2024, atau tumbuh 1,13% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp29,56 triliun.

"Hingga akhir kuartal II/2024, BRI dan entitas perusahaan anak atau BRI Group berhasil mencatatkan kinerja yang positif dan berkelanjutan, didukung pertumbuhan yang selektif dan prudent. Hingga akhir Juni 2024, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp29,9 triliun," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/7).

Ia mengungkapkan, kinerja positif BRI Group tersebut tak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh dobel digit.

“Hingga akhir kuartal II/2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp1.336,78 triliun, atau tumbuh 11,20% year on year (yoy). Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp1.095,64 triliun,” ungkapnya.

Baca Juga: BRI Beri Kemudahan Jasa dan Layanan Perbankan Bagi Muhammadiyah

Penyaluran kredit yang tumbuh dobel digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat. Hingga akhir Juni 2024, tercatat aset BRI tumbuh 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent sehingga perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. 

“Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir kuartal II/2023 menjadi 12% pada akhir kuartal II/2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%,” ujar Sunarso.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun. Dana Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 7,66% yoy menjadi Rp877,90 triliun.

“Dana murah masih mendominasi struktur DPK BRI, di mana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI,” tambahnya.

AgenBRILink dan BRImo
Masih dalam kesempatan yang sama, Sunarso menuturkan, BRI berkomitmen untuk terus melayani seluruh lapisan masyarakat. Hal itu direalisasikan melalui strategi hybrid bank, salah satunya adalah dengan adanya AgenBRILink.

"AgenBRILink terbukti mampu menjawab karakteristik nasabah mikro dan saat ini memiliki peranan yang penting dalam roda perekonomian serta kehidupan masyarakat," terang Sunarso.

Hadirnya AgenBRILink diklaim memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat Indonesia melalui fitur-fitur dan layanan yang disediakan.

Mulai dari pembayaran tagihan listrik, air, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA dan pinjaman, serta transaksi lainnya.

Hingga akhir Juni 2024, BRI telah memiliki 993 ribu AgenBRILink yang tersebar di lebih dari 61 ribu desa. Jumlah tersebut tercatat telah meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia.

Baca Juga: Setoran Dividen BUMN Melejit, BRI Sumbang Rp23,2 T

Adapun, volume transaksi AgenBRILink selama Januari hingga Juni 2024, telah mencapai sebesar Rp767 triliun, atau tumbuh 13,6% yoy.

Di sisi lain, kata Sunarso, BRI juga terus memperkuat ekosistem super apps BRImo sebagai salah satu strategi transformasi digital untuk memberikan berbagai kemudahan masyarakat dalam bertransaksi.

Hingga akhir Juni 2024, tercatat BRImo telah digunakan oleh lebih dari 35,2 juta user dan berhasil mencatatkan 2,01 miliar transaksi finansial dengan volume transaksi mencapai Rp2.574 triliun atau tumbuh 35,81% yoy.

Perseroan juga terbukti mampu meningkatkan fee based income menjadi sebesar Rp11,26 triliun atau tumbuh 10,15% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp10,22 triliun.

Sunarso pun menatap paruh kedua tahun 2024 dengan optimisme. Hal tersebut tak lepas dari kondisi likuiditas dan permodalan BRI yang memadai, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank sebesar 86,59% serta Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 25,13%.

"Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai tersebut, ke depan BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik," pungkas Sunarso.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar