c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

13 Februari 2025

09:44 WIB

Multi-Pathway, Strategi Toyota Transisi Otomotif RI Menuju Netralitas Karbon

Aksi menerapkan teknologi hijau dengan berbagai cara ala Toyota di sektor otomotif, diharapkan bisa membantu mengurangi dampak negatif karbon terhadap masyarakat, industri dan lingkungan.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted"><em>Multi-Pathway</em>, Strategi Toyota Transisi Otomotif RI Menuju Netralitas Karbon</p>
<p id="isPasted"><em>Multi-Pathway</em>, Strategi Toyota Transisi Otomotif RI Menuju Netralitas Karbon</p>

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) menginisiasi agenda ‘Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon’, sebagai pameran Solusi Mobilitas Hijau, Jakarta, Rabu (12/2). ValidnewsID/Aurora KM Simanjuntak

JAKARTA - Industri otomotif Indonesia sedang transisi menuju netralitas karbon. Beberapa upaya yang ditempuh, yakni memproduksi kendaraan rendah emisi dan menggelar kampanye aksi hijau.

Salah satu pemain otomotif, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) menginisiasi agenda ‘Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon’, sebagai pameran Solusi Mobilitas Hijau.

CEO Toyota Wilayah Asia Masahiko Maeda mengatakan, Beyond Zero Carbon Neutrality Mobility menunjukkan strategi teknologi multi-pathway yang selaras dengan beragam sumber daya energi dan infrastruktur.

"Ini untuk mengajak banyak pemangku kebijakan untuk berkolaborasi, bertukar pengalaman, dan berkontribusi untuk membangun ekosistem yang mendukung usaha Indonesia untuk dekarbonisasi," ujarnya saat membuka acara Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon di JIExpo, Jakarta, Rabu (12/2).

Baca Juga: Wamenperin: Transformasi Industri Konvensional ke Industri Hijau Adalah Keharusan

Multiple-Pathway adalah strategi yang mengombinasikan beragam teknologi rendah karbon. Yang bertujuan mencapai penurunan emisi, dan memastikan industri otomotif tidak ketinggalan teknologi dalam transisi energi dan mobilitas.

Maeda juga menyampaikan, Indonesia tengah berusaha mewujudkan target Nationally Determined Contribution (NDC) dan ketahanan energi. Dia meyakini, Toyota ikut berperan sebagai mitra dalam perjalanan tersebut.

"Karbon adalah musuh bersama, dan karbon emisi harus segera dikurangi sesegera mungkin," ucapnya.

Sebagai upaya menekan emisi sektor otomotif, Maeda menuturkan, Toyota berkomitmen memberikan pilihan teknologi elektrifikasi. Mulai dari biofuel, flexy-fuel berupa penggunaan biodiesel dan bioetanol, hibrida, hingga teknologi sel hidrogen.

Adapun kendaraan ramah lingkungan yang menerapkan konsep multiple-pathway, meliputi kendaraan dengan bahan bakar ramah lingkungan, mesin flexy-fuel, kendaraan konversi.

Kemudian, kendaraan elektrifikasi. Contohnya Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

"Multiple pathways juga akan mempercepat netralitas karbon dengan memberikan beragam teknologi untuk dipilih pelanggan dan memudahkan mereka untuk berkontribusi aktif menurunkan emisi,” urainya.

Bantu Jaga Neraca Dagang Positif
Selanjutnya, Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto juga mengajak para pemangku kepentingan di berbagai sektor untuk ikut terlibat mewujudkan Net Zero Emissions pada 2060.

"Kami menyadari target pengurangan emisi ini tidak bisa dicapai oleh satu pihak atau satu teknologi saja, sehingga dalam acara ini kami menyajikan berbagai jenis kendaraan dan teknologi energi dengan strategi multi-pathway," ucapnya.

Baca Juga: Mobil Hidrogen Jadi Solusi Energi Bersih, Mengaspal Di IKN Setelah 2040

Nandi menambahkan, sejalan dengan prinsip Toyota 'No One Left Behind' semua teknologi berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pengurangan impor bahan bakar. Oleh karena itu, diharapkan bisa menjaga atau meningkatkan neraca perdagangan nasional.

“Jika dimanfaatkan secara optimal, akan memberikan dampak positif pada industri otomotif dan rantai pasoknya yang padat karya, mempekerjakan lebih dari 300.000 pekerja dan sedang beradaptasi dengan teknologi otomotif masa depan yang lebih canggih," kata Presdir PT TMMIN.

Pada kesempatan sama, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengapresiasi langkah Toyota dalam mendukung upaya penurunan emisi. Strategi dekarbonisasi melalui inovasi teknologi dan konsep industri hijau menjadi hal mutlak.

"Penyelenggaraan acara ini membuktikan Toyota tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga memiliki komitmen kuat dalam membangun ekosistem industri yang berkelanjutan dan berdaya saing global," papar Setia.

Secara keseluruhan, kegiatan Beyond Zero menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kepada khalayak, bagaimana industri otomotif Indonesia mulai melakukan transisi menuju netralitas karbon.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar